Viral! Lomba Tidur Meriahkan HUT RI ke-79, Sampe Ada yang Susah Dibangunkan
Lomba tidur yang digelar dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Jakarta berhasil menarik perhatian publik dengan konsep unik.
BaperaNews - Lomba tidur yang digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 telah viral di media sosial. Lomba unik ini diadakan pada 17 Agustus 2024, sukses menarik perhatian publik dengan konsep yang tidak biasa, di mana peserta harus tidur di tengah berbagai gangguan untuk memenangkan perlombaan.
Acara lomba tidur nasional ini diselenggarakan oleh PT Pos Indonesia (persero) melalui ruang publik kreatif Pos Bloc yang terletak di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dengan melibatkan lebih dari 7.800 pendaftar, lomba ini menyaring 10 peserta terpilih untuk bersaing dalam "North Great Hall" Pos Bloc. Acara ini diumumkan melalui unggahan di Instagram @posblocjkt, yang menunjukkan betapa meriahnya perlombaan tersebut.
"Lomba Tidur Nasional Vol. 1, SUPER SERU! Terima kasih kepada 10 pejuang nyenyak terpilih dan 7800 dari kalian yang telah mendaftar. Tak menyangka kolaborasi kali ini mendapat antusias yang sebegitu besar! Kalau Vol. 1 sudah seseru ini, setuju kalau dibuat Vol. 2," tulis akun Instagram Pos Bloc dalam keterangan postingannya.
Dalam perlombaan ini, peserta menghadapi lima level gangguan, mulai dari suara alarm bising, musik metal, prank spray, hingga pukulan simbal.
Tujuan utama lomba ini adalah menguji ketahanan peserta terhadap gangguan-gangguan tersebut sambil tetap menjaga tidur mereka agar tetap nyenyak.
Hasilnya, peserta yang bertahan dalam gangguan-gangguan tersebut, bahkan membuat tim pengganggu kewalahan, dinyatakan sebagai pemenang.
Baca Juga: Viral! Di Cianjur Lomba Panjat Pinang Berhadiah Janda
Adrian, Program Officer Pos Bloc, menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
"Pendaftaran lomba tidur telah dibuka lima hari sebelum 17 Agustus 2024. Di luar dugaan, pada hari ketiga sudah lebih dari 6.000 orang yang mendaftar, dan total pendaftar mencapai lebih dari 7.800 orang," ungkap Adrian.
Ia juga menyebutkan bahwa pemenang lomba membawa pulang hadiah berupa uang tunai jutaan rupiah dan voucher menginap di hotel.
Penilaian lomba tidur ini tidak hanya didasarkan pada durasi tidur, tetapi pada seberapa baik peserta dapat bertahan terhadap gangguan yang diberikan.
Setiap level memiliki titik istirahat di mana peserta dapat merelaksasi tubuh mereka, dan setiap gerakan atau perubahan mimik wajah yang berlebihan akan menyebabkan peserta tereliminasi dari perlombaan.
"Lomba ini menilai ketahanan peserta dalam menghadapi gangguan. Selama lomba, kami memberikan berbagai tantangan untuk menguji seberapa nyenyak mereka tidur. Jika ada pergerakan atau perubahan mimik wajah, peserta akan gugur dari kompetisi," tambah Adrian.
Baca Juga: Viral! Di Tegal Ada Lomba Nangis Khusus Emak-emak, Begini Kronologinya