Ketua MUI Heran, Muncul Penceramah Mama Ghufron yang Ngaku Bisa Video Call Malaikat
MUI merespons kontroversi yang muncul akibat penceramah Mama Ghufron yang mengakui bisa video call dengan malaikat.
BaperaNews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi kontroversi yang muncul akibat ceramah Iyus Sugirman, yang dikenal sebagai Mama Ghufron. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menyatakan bahwa MUI akan melakukan pembinaan dan meluruskan pemahaman Ghufron mengenai ajaran Islam.
Pernyataan ini disampaikan pada Rabu (10/7), menanggapi banyaknya perbincangan di media sosial terkait ceramah Ghufron yang dinilai kontroversial.
Nama Mama Ghufron menjadi sorotan publik setelah potongan-potongan video ceramahnya viral. Dalam video tersebut, Ghufron mengklaim bisa berbicara dengan semut dan melakukan panggilan video dengan malaikat, yang menuai reaksi keras dari berbagai kalangan.
Cholil Nafis menegaskan bahwa MUI tengah melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap ajaran yang disampaikan oleh Ghufron. Ia menyatakan keheranannya terhadap klaim Ghufron yang dianggap tidak berdasar.
“Ada statemen yang menyatakan video call dengan malaikat maut. Gimana caranya? Di sini sudah tidak berdasar sama sekali apa yang diucapkan,” ujar Cholil.
Selain itu, Ketua Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan MUI, Utang Ranuwijaya, menyampaikan bahwa MUI telah berkomunikasi dengan MUI Kabupaten Malang terkait kasus ini.
Banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai ajaran yang dibawa oleh Mama Ghufron, dan MUI Malang telah berusaha untuk bertemu dengan Ghufron, namun yang bersangkutan tidak menghadiri undangan tersebut.
Baca Juga: MUI Terbitkan Larangan Islam Ucapkan Selamat Hari Raya Agama Lain
Utang menambahkan bahwa ketidakhadiran Ghufron dalam undangan MUI Malang memberikan kesan bahwa ia tidak merasa ada masalah dengan MUI. Namun, MUI tetap berkoordinasi dengan MUI daerah untuk mencari solusi terbaik agar pemahaman keagamaan yang salah tidak menyebar luas di masyarakat.
“MUI Malang sudah berupaya untuk bertemu dengan Mama Ghufron, tapi yang bersangkutan tidak menghadiri undangan tersebut,” kata Utang.
“Ini seolah-olah framing bahwa yang bersangkutan seperti tidak ada masalah dengan MUI," tambahnya.
MUI berencana menangani kasus ini dengan dua pendekatan, yaitu dakwah dan jalur hukum. MUI akan terus berupaya membina dan meluruskan pemahaman Mama Ghufron tentang Islam untuk mencegah dampak negatif dari ajaran yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama (ajaran sesat).
“In syaa Allah terus akan kita tangani dengan cara dibina dan diluruskan pemahamannya. Kita akan gali sejauh mana ajaran-ajarannya. Kita selesaikan dengan cara dakwah maupun dengan menempuh jalur hukum,” ujar Cholil Nafis.
Kontroversi yang dipicu oleh Mama Ghufron tidak hanya mengundang perhatian MUI tetapi juga memicu reaksi dari masyarakat luas. Banyak yang merasa resah dengan ajaran yang disampaikan oleh Ghufron, yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang benar.
Baca Juga: Kritik 44 Biksu Thudong Dijamu dan Singgah di Masjid, MUI: Kebablasan