Tim Dokter Indonesia Laporkan Kasus Penis Patah Di Surabaya Dan Bali Saat Berhubungan Intim
Tim Dokter urologi Rs Sanglah Bali Dan Rs Dr.Soetomo Surabaya melaporkan terkait adanya kasus seorang pria yang penisnya patah saat berhubungan intim.
BaperaNews -Tim Dokter urologi Rumah Sakit Sanglah Bali dan Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya melaporkan terjadi kasus langka penis patah saat berhubungan intim dalam International Journal of Surgery Case Reports. Kedua pria tersebut masing-masing berusia 44 tahun dan 50 tahun.
Pada kasus di Bali, pria tersebut mengalami penis patah saat berhubungan intim dengan posisi woman on top. Dilaporkan hal itu terjadi saat ada suara ‘crack’, diikuti dengan pembengkakan di bagian penis dan mengalami nyeri hebat serta hilangnya ereksi seketika.
Berdasarkan laporan, atas kejadian tersebut darah keluar dari ujung penis dan pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi, ataupun operasi sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pembengkakan yang dialami oleh pasien merupakan indikasi ekimosis atau pendarahan di bawah kulit. Pasien juga mengalami kerusakan sepanjang 3 cm pada kedua corpus cavernosum, bagian penis yang banyak dialiri darah saat ereksi. Kerusakan yang melibatkan kedua bagian corpus cavernosum disebut langka karena hanya ditemukan pada 5 hingga 14 persen kasus.
Sementara, pria di Surabaya mengalami eggplant deformity atau deformitas terong saat berhubungan intim dengan istrinya. Karena kondisinya tersebut membuat penis dari pasien berusia 50 tahun itu membengkak selama 4 jam dan berwarna ungu.
Baca Juga : Dikira Alami Masalah Buang Air Kecil, Pria Ini Ternyata Menstruasi
Saat dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan hematoma atau gumpalan darah yang mengalir dari ujung ke skrotumnya dan uretra. Jika pecah, dapat menghalangi aliran urin.
Tim Dokter Indonesia mendiagnosis pria itu dengan "deformitas terong", dan mempersiapkannya untuk operasi perbaikan aliran darah. Tim Dokter Indonesia memotong skrotum untuk mengalirkan hematoma yang mereka temukan selama pemeriksaan awal.
Dalam laporannya di International Journal of Surgery Case Reports, Tim Dokter Indonesia menyebut posisi tertentu saat berhubungan intim memang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penis patah. Termasuk di antaranya adalah woman on top, atau populer juga dengan sebutan cowgirl.
“Sebuah penelitian menyebut patah penis biasanya terjadi ketika wanita berada pada posisi superior. Ini terjadi ketika seluruh berat badan mendarat di penis yang ereksi atau ketika penis yang ereksi menabrak perineum (area antara dubur dengan vagina) wanita,” tulis laporan tersebut.