The Washington Post Cabut Dukungan untuk Kamala Harris

The Washington Post cabut dukungan terhadap Kamala Harris dan pilih tetap netral di Pilpres AS 2024 demi menjaga kredibilitas dan menghindari bias politik.

The Washington Post Cabut Dukungan untuk Kamala Harris
The Washington Post Cabut Dukungan untuk Kamala Harris. Gambar : vanityfair.com

BaperaNews - The Washington Post secara resmi mengumumkan tidak akan lagi mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024.

Langkah ini juga menandai keputusan surat kabar yang dimiliki Jeff Bezos tersebut untuk tidak mendukung kandidat presiden mana pun di pemilu mendatang, dengan alasan menjaga kredibilitas dan menghindari persepsi bias.

Keputusan ini diumumkan pada Jumat (tanggal spesifik tidak dicantumkan) dan diikuti berbagai reaksi dari publik dan pelanggan setia.

Menurut laporan National Public Radio (NPR), sekitar 200.000 pelanggan digital telah membatalkan langganan mereka di The Washington Post, dengan banyak yang menyalahkan Bezos atas perubahan arah kebijakan editorial ini. 

Bezos, pendiri Amazon dan perusahaan antariksa Blue Origin, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memperkuat integritas surat kabar dan menghilangkan anggapan adanya afiliasi politik tertentu.

Dalam artikel opini di The Washington Post, Bezos menulis, “Kebanyakan orang percaya bahwa media memiliki bias.”

Ia menekankan bahwa keputusan ini bertujuan meningkatkan kepercayaan publik terhadap media dengan menghindari dukungan terhadap kandidat mana pun, yang dapat menimbulkan persepsi ketidaknetralan.

Pencabutan dukungan terhadap Kamala Harris serta keputusan untuk tidak memihak kandidat mana pun di Pilpres AS 2024 dilandasi pandangan Bezos bahwa dukungan editorial terhadap calon presiden hanya memperkuat persepsi adanya bias di media.

Ia menulis, “Dukungan presiden tidak melakukan apa pun untuk mempengaruhi hasil pemilu. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh dukungan presiden adalah menciptakan persepsi bias dan ketidakindependenan.” 

Bezos menegaskan bahwa keputusan ini tidak melibatkan konsultasi dengan kandidat mana pun, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.

Baca Juga : Survei Terbaru Pilpres AS, Kamala Harris Ungguli Trump

Ia memastikan bahwa langkah ini murni upaya menjaga independensi surat kabar tanpa adanya kepentingan politik tertentu.

Keputusan The Washington Post hanya beberapa minggu menjelang Hari Pemilu AS memicu spekulasi terkait kekhawatiran terhadap kemungkinan Donald Trump, kandidat dari Partai Republik, kembali terpilih dan mengambil tindakan balasan.

Namun, Bezos menyatakan bahwa keputusan ini tidak ada hubungannya dengan pertemuan antara Trump dan pejabat senior Blue Origin yang berlangsung pada hari yang sama dengan pengumuman keputusan tersebut.

Menurut Bezos, keputusan ini sepenuhnya bersifat prinsip untuk menjaga independensi surat kabar.

Hal ini dikuatkan oleh William Lewis, CEO dan penerbit The Washington Post, yang menyatakan bahwa surat kabar tersebut kembali pada kebijakan lama yang tidak memberikan dukungan terhadap calon presiden di pemilu ini maupun di masa depan.

William Lewis dalam pernyataannya menyebut langkah ini sebagai upaya The Washington Post untuk kembali ke tradisi jurnalistik yang mengutamakan independensi dan kredibilitas di atas dukungan politik.

"Kami kembali ke akar kami untuk tidak mendukung calon presiden," tulis Lewis.

Dengan demikian, The Washington Post akan fokus pada pelaporan yang berimbang dan independen tanpa afiliasi kepada calon presiden mana pun di Pilpres AS 2024 maupun di pemilu yang akan datang.

Langkah The Washington Post ini mencerminkan pandangan yang kian meluas di kalangan media besar yang mempertimbangkan kembali posisi mereka dalam mendukung kandidat politik.

Bezos menegaskan bahwa keputusan ini adalah strategi untuk memperbaiki persepsi publik tentang integritas media dan menghindari bias yang berpotensi merusak kepercayaan masyarakat.

Keputusan untuk mencabut dukungan terhadap Kamala Harris dan tidak memihak kandidat mana pun menjadi bahan perdebatan di kalangan pengamat politik dan media.

Sebagian pihak melihat keputusan ini sebagai langkah tepat untuk menghindari konflik kepentingan di tengah intensitas pemilihan, sementara lainnya mempertanyakan dampak keputusan ini terhadap hasil Pilpres AS 2024. 

Namun, The Washington Post tampaknya berkomitmen untuk tetap netral dalam liputannya selama Pilpres AS 2024 dan seterusnya.

Baca Juga : Kamala Harris Resmi Menggandeng Tim Walz untuk Maju dalam Pilpres AS 2024