Simak Aturan Pemberian Obat Paracetamol Untuk Anak

Kemenkes kini telah melarang tenaga kesehatan untuk memberikan obat sirup seperti paracetamol untuk anak-anak. Berikut aturan yang benar penggunaan paracetamol untuk anak.

Simak Aturan Pemberian Obat Paracetamol Untuk Anak
Aturan yang benar dalam penggunaan obat Paracetamol untuk anak. Gambar : Unsplash.com/Dok. Volodymyr Hryshchenko

BaperaNews - Paracetamol menjadi obat yang paling umum dipakai untuk mengobati anak di kala demam atau sebagai obat nyeri. Namun, penggunaan obat paracetamol tidak boleh sembarangan. Dilansir dari NHS, paracetamol untuk anaknya umumnya bisa mengobati sakit kepala, sakit telinga, sakit perut, batuk pilek, dan penurun demam.

Paracetamol juga tersedia dalam bentuk sirup, tablet, dan supositoria (dimasukkan lewat anus).

Kapan Anak Membutuhkan Paracetamol?

Dilansir dari Kids Health, paracetamol tidak boleh diberikan sembarangan kepada anak. Paracetamol boleh diberikan jika anak berumur lebih dari 3 bulan atau anak di bawah umur 3 bulan mengalami batuk pilek demam.

Namun, orang tua tetap harus konsultasi dengan dokter dalam penggunaan obat paracetamol dan pemberiannya untuk menentukan dosis dan lama pemberiannya.

Demam sendiri sebenarnya bentuk respon tubuh terhadap infeksi dan tidak selalu menjadi hal yang berbahaya untuk anak. Anak kadang menunjukkan gejala penyakit lain selain demam. Jadi idealnya, tidak perlu memberi paracetamol jika anak hanya demam saja.

Jika demam memburuk, suhu tubuh anak lebih dari 38 derajat celcius, paracetamol boleh diberikan sebagai pertolongan pertama. Paracetamol tidak perlu diberikan untuk anak sebelum imunisasi, jika setelah imunisasi terjadi demam, baru boleh diberikan.

Baca Juga : IDAI Minta Menkes Hentikan Penggunaan Paracetamol Sirup Untuk Anak

Bagaimana Cara Memberi Paracetamol yang Tepat untuk Anak?

Dilansir dari Health Navigator, dalam penggunaan obat paracetamol untuk anak tidak boleh diberi paracetamol lebih dari 4 kali sehari, misalnya pagi, siang, sore, dan malam hari. Tunggu minimal 4 jam sebelum memberi dosis berikutnya. Misalnya jam 8 pagi, jam 12 siang, jam 4 sore

Ketika memberi paracetamol, ukur dosisnya dengan benar, pakai sendok yang tersedia di apotek bukan sendok dapur agar benar-benar sesuai takaran. Sebelum memberikan kembali, periksa apakah anak benar-benar membutuhkannya dengan memeriksa suhunya.

Dosis yang diberikan harus tepat sesuai dengan aturan yang tertera pada produk, jika ragu, tanyakan kepada apoteker atau dokter.

Obat Sirup Dilarang, Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Sakit?

Kemenkes menyampaikan untuk sementara melarang tenaga kesehatan memberi obat sirup untuk anak-anak. Hal ini terkait dengan munculnya kasus gagal ginjal akut misterius. “Untuk meningkatkan kewaspadaan Kemenkes meminta tenaga kesehatan sementara tidak meresepkan obat sirup sampai hasil penelitian tuntas” ujar Jubir Kemenkes RI, Mohammad Syahril Rabu (19/10).

Obat sirup juga  kini dilarang untuk dijual di apotek, masyarakat dihimbau untuk tidak memberi obat sirup kepada anak sebelum konsultasi pada pihak medis. Jika anak sakit, disarankan untuk memberi obat dalam bentuk lain seperti tablet atau kapsul.

Aturan ini berlaku untuk semua jenis obat sirup, bukan hanya untuk paracetamol.

Baca Juga : BPOM Temukan 41 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia, Simak Daftarnya!