Siapa Sih MSA? Anak Kyai Jombang Yang Lakukan Aksi Pencabulan
Banyak yang bertanya-tanya siapa sih sosok MSA yang katanya anak Kyai Jombang tapi tega lakukan aksi pencabulan terhadap santriwati. Simak sosoknya di bawah ini!
BaperaNews - Seorang anak Kyai Jombang diketahui telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena tersandung kasus pencabulan yang dilakukan kepada sejumlah santriwati. Kabar terakhir, ia telah menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian.
Diketahui anak Kyai Jombang tersebut mempunyai inisial nama MSA. Ia merupakan sosok bejat tersangka yang sebelumnya telah melakukan tindakan asusila yakni pencabulan pada sejumlah santriwati di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang. Inilah informasi lengkap tentang sosok MSA anak Kyai Jombang.
Siapakan sosok MSA yang merupakan anak dari Kyai Jombang?
MSA atau yang akrab disapa Mas Bechi, sebelumnya telah menjadi DPO selama 6 bulan. Ia adalah seorang putra pengasuh dari Ponpes Shiddiqiyah. Subechi merupakan putra dari petinggi KH Muhammad Mukhtar Mukthi, Pengasuh dari Ponpes Shiddiqiyah, Jombang. Subechi kini diketahui mengisi jabatan sebagai pengasuh ponpes atau Wakil Rektor Ponpes Majma’al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyah, yang berlokasi di Desa Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Ciri – ciri fisik dari MSA :
- Tinggi badanya adalah 168 cm.
- Memiliki bentuk wajah cenderung oval.
- Warna rambut hitam.
- Warna kulit sawo matang
- Di bawah mata dan pipi sebelah kiri terdapat tahi lalat hitam
MSA adalah Seorang Ahli Metafakta
Subechi dilingkungan masyarakat populer dengan keahliannya di bidang ilmu metafakta. Kelebihannya inilah yang dijadikan modus oleh MSA untuk melancarkan niat bejat kepada para santriwati yang menimba ilmu di Ponpes Shiddiqiyah, Jombang.
Sebelum melakukan tindakan asusila, Subechi membuat rencana dengan merekrut para korban untuk dijadikan sebagai seorang relawan dalam tim khusus yang bertugas di bidang kesehatan. Setelah berhasil menjadi tim relawan kesehatan, para korban nantinya akan diajari ilmu metafakta. Ilmu metafakta sendiri, diketahui banyak digunakan dalam upaya penyembuhan. Para korbannya, dijanjikan oleh Subechi akan segera diberikan ilmu metafakta tersebut.
“Modusnya sendiri, korban dimasukkan oleh seseorang, yang mana seseorang tersebut adalah anak buah dari tersangka yang menjadi salah satu tim pada tim relawan kesehatan metafakta,” ungkap Nun Sayuti (Pendamping Korban) pada hari Rabu, 5 Juli 2022.
Saat proses seleksi dilakukan, setiap korban diiming - imingi janji palsu yang mana akan ditransfer ilmu metafakta tersebut.
Baca Juga : Santriwati Korban Pencabulan MSAT: Dipaksa Buka Baju Dan Keluarga Juga Diancam