Sadis! Ibu di Medan Cambuk Anak Kandungnya Sendiri Gegara Stiker Hilang
Seorang ibu di Medan Sunggal tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga babak belur. Insiden ini terjadi karena diduga korban menghilangkan stiker dari sekolah.
BaperaNews - Kasus kekerasan anak kembali terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang ibu di Medan Sunggal tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga babak belur dengan menggunakan ikat pinggang.
Insiden ini terjadi akibat korban menghilangkan stiker dari sekolah. "Hasil keterangan tersangka bahwa yang membuat jadi emosi karena ada hilang stiker dari sekolah," kata Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun saat konferensi pers, Rabu (25/9/2024).
Kejadian ini menjadi viral setelah seorang guru melihat luka di tubuh korban, seorang siswi kelas satu sekolah dasar (SD).
Kasus kekerasan anak yang menimpa korban berinisial KGL ini terungkap setelah video yang memperlihatkan sang ibu memukuli anaknya beredar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, sang ibu terlihat menggunakan ikat pinggang untuk menyiksa anak kandungnya. Korban yang menderita luka-luka di tubuhnya sempat mengeluh kepada teman sekolahnya tentang rasa sakit yang dirasakannya, yang kemudian menjadi awal terungkapnya kasus ini.
Teman korban sempat menanyakan mengapa tubuhnya sakit-sakit. Dengan polos, korban menjawab, "abis dipukuli mami," seperti yang diungkapkan oleh pengunggah video viral tersebut.
Kejadian ini segera mendapat perhatian dari pihak sekolah, yang kemudian mengambil tindakan dengan melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Guru yang pertama kali melihat kondisi tubuh KGL segera melapor kepada pihak berwenang setelah menemukan tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.
Berdasarkan laporan yang diterima, bukan hanya KGL yang menjadi korban kekerasan, tetapi juga adik kandungnya. Kedua anak tersebut kini berada di bawah perlindungan pihak sekolah.
Baca Juga : Tak Terima Disuruh Bersihkan Rumah, Anak Bacok Ibu Kandung Pakai Parang
"Guru melihat badannya sudah merah-merah, bekas luka. Langsung guru melaporkan ke polisi. Korbannya ada dua, kakak dan adik. Sekarang mereka tinggal bersama gurunya," ungkap salah satu sumber yang mengetahui kasus ini.
Tindakan cepat dari pihak sekolah ini membuat kasus kekerasan terhadap anak tersebut segera diinvestigasi oleh pihak kepolisian.
Polisi dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan langsung bergerak setelah menerima laporan dari pihak sekolah.
Setelah mendapatkan laporan, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan ibu kandung KGL, yang diduga kuat sebagai pelaku kekerasan. Ibu korban saat ini telah ditahan oleh pihak kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina Sinaga, membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap pelaku.
"Sudah kita amankan ibu kandungnya," ujar Iptu Dearma pada Rabu (25/9). Saat ini, ibu kandung KGL sedang dalam proses penyidikan terkait tindakan kekerasan terhadap kedua anaknya.
Tindakan kekerasan anak seperti ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwajib, terutama di wilayah Medan, Sumatera Utara, yang sebelumnya juga menghadapi sejumlah kasus serupa.
Kepolisian akan terus mendalami motif di balik kejadian ini dan memastikan bahwa kedua anak tersebut mendapatkan perlindungan yang memadai.
Pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Dinas Sosial dan lembaga perlindungan anak di Medan untuk memberikan bantuan psikologis kepada korban.
Kekerasan fisik yang dialami oleh anak-anak ini diperkirakan telah meninggalkan trauma yang mendalam, sehingga pemulihan mental mereka menjadi prioritas utama.
Baca Juga : Pelajar Terlibat Balap Liar di Bekasi, Diberi Sanksi oleh Petugas Keamanan
Lihat postingan ini di Instagram