Ribuan WNA dari 154 Negara Sudah Gunakan Kereta Whoosh, Paling Banyak dari Malaysia
Kereta Cepat Whoosh telah menarik lebih dari 200.000 penumpang warga negara asing dari 154 negara dalam 10 bulan operasinya
BaperaNews - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan bahwa lebih dari 200.000 penumpang warga negara asing (WNA) dari 154 negara telah menggunakan layanan Kereta Cepat Whoosh selama 10 bulan operasinya.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengungkapkan pencapaian ini menegaskan daya tarik internasional dari Kereta Cepat Whoosh, yang kini dianggap sebagai simbol modernisasi transportasi di Indonesia. Laporan ini diumumkan pada Kamis (22/8).
Dari total penumpang WNA tersebut, sebagian besar berasal dari Malaysia dengan 85.000 penumpang, diikuti oleh China dengan 45.000 penumpang, dan Singapura dengan 30.000 penumpang.
Penumpang dari Jepang mencapai 12.000 orang, sedangkan Australia menyumbang 11.000 penumpang.
Berdasarkan benua, Asia merupakan penyumbang terbesar dengan sekitar 148.000 penumpang, diikuti oleh Eropa dengan 24.000 penumpang, Amerika Utara dengan 16.000 penumpang, Oseania dengan 11.000 penumpang, Afrika dengan 1.000 penumpang, dan Amerika Selatan dengan 900 penumpang.
Eva Chairunisa menekankan bahwa tingginya jumlah penumpang dari Asia Tenggara dan Australia menunjukkan bahwa Kereta Cepat Whoosh, sebagai proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara, telah berhasil menarik minat internasional dan menjadi magnet wisata.
"Kehadiran Whoosh sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara telah membawa dampak positif dalam mempromosikan Indonesia, khususnya Jakarta dan Bandung, sebagai destinasi wisata internasional," ujar Eva.
Baca Juga: Bantal Kursi Kereta Cepat Dicuri, Pihak KCIC Sudah Kantongi Identitas Pelaku
Menurut laporan dari Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) pada Maret 2024, Whoosh juga berperan penting dalam mempromosikan Kota Jakarta dan Bandung ke masyarakat Asia Tenggara.
Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno, menyatakan bahwa banyak permintaan tur menggunakan Kereta Cepat Whoosh berasal dari pelajar dan korporasi yang tertarik mencoba proyek kereta cepat pertama di ASEAN dan berkunjung ke Jakarta serta Bandung.
"Adanya Whoosh sangat membantu dalam mempromosikan Jakarta sebagai destinasi pariwisata utama, terutama di negara-negara ASEAN. Ini adalah hal baru bagi Indonesia yang memiliki kereta cepat pertama di kawasan ini," kata Pauline Suharno dalam acara Pembukaan Astindo Travel Fair 2024.
Dengan pencapaian ini, Kereta Cepat Whoosh menunjukkan perannya sebagai salah satu infrastruktur transportasi kelas dunia yang membawa dampak signifikan bagi sektor pariwisata dan perekonomian Indonesia.
Proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antarkota tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional sebagai pusat modernisasi transportasi.
Baca Juga: Pencuri Kembalikan Bantal Kereta Cepat Whoosh, Minta Maaf dan Janji Tak Ulangi