Ramai Isu Solar Langka di Daerah, Ini yang Dilakukan Pertamina
Setelah menurunnya level ppkm disebabkan kondisi pandemi di berbagai daerah sudah semakin membaik, hal tersebut membuat kegiatan ekonomi meningkat terutama kebutuhan BBM. Menanggapi hal tersebut inilah yang dilakukan oleh pihak pertamina.
BaperaNews - Kondisi pandemi di berbagai daerah di Indonesia yang semakin membaik sejalan dengan menurunnya level PPKM yang diterapkan. Hal ini sangat berpengaruh pada perputaran roda ekonomi yang kian meningkat.
Peningkatan kegiatan ekonomi ini, membuat kebutuhan akan BBM di masyarakat juga ikut naik. Guna mendukung peningkatan aktivitas ekonomi tersebut, pihak pertamina berupaya keras untuk bisa memenuhi kebutuhan BBM di masyarakat. Baik itu BBM dalam bentuk gasoline ataupun gasoil.
Dari data menunjukkan, dari pihak pertamina menuturkan bahwa memang peningkatan konsumsi BBM khususnya gas oil saat ini masih didominasi oleh solar bersubsidi. Kemudian untuk konsumsi BBM gasoline didominasi oleh Pertamax.
Untuk solar sendiri semula 37.813 kiloliter per bulannya pada semester 1, hingga bulan September lalu mengalami peningkatan menjadi 44.439 kiloliter per bulan. Jika dihitung dalam persentase kenaikannya mencapai 17 persen.
Sedangkan pertamax juga mengalami peningkatan semula 12.586 kiloliter per bulan menjadi 18.840 kiloliter pada bulan September. Jika dihitung dalam persentase kenaikannya mencapai 49 persen.
Menanggapi fakta di lapangan tersebut, pihak pertamina akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan BBM di lapangan.
Fajriyah Usman (Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations) menegaskan, bahwa pihaknya menjamin ketersediaan BBM di lapangan akan mampu mencukupi semua kebutuhan masyarakat. Karena dari segi stok yang ada pun dianggap sangat aman untuk memenuhi beberapa periode ke depan.
“Jadi kami himbau bagi masyarakat untuk tetap tenang dan jangan menghiraukan berita simpang siur yang menyebar di masyarakat saat ini,” tambahnya.
“Perlu masyarakat ketahui, distribusi dari terminal – terminal penyimpanan BBM terus dilakukan setiap hari ke seluruh SPBU. Di samping itu, kegiatan produksi di kilang minyak pun masih berjalan lancar, sehingga kekhawatiran berlebih pun tak perlu dilakukan,” ujar Fajriyah Usman (Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations).
“Mengingat kondisi BBM khususnya solar adalah subsidi, semua proses distribusi dilakukan dengan sangat ketat, namun kami jamin bisa mencukupi kebutuhan harian masyarakat. Hal ini dilakukan agar pendistribusian BBM solar tersebut bisa dirasakan oleh pihak yang berhak dan tidak disalahgunakan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.