Protes Simpatisan Eks Ketua DPD Demokrat NTT Dilaporkan Bakar Foto AHY
Simpatisan eks Ketua DPD Partai Demokrat NTT (Nusa Tenggara Timur), Jefri R. Kore membakar foto AHY sebagai aksi protes dirinya atas acara konsolidasi partai.
BaperaNews - Simpatisan eks Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Partai Demokrat NTT (Nusa Tenggara Timur), Jefri R. Kore atau biasa dipanggil Jeriko melakukan aksi pembakaran foto Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Ketua Umum Partai Demokrat dalam rangka protes acara konsolidasi partai di hari Sabtu 5 Februari 2022.
Leonardo Lelo, Ketua DPD Partai Demokrat NTT yang baru membenarkan kejadian tersebut dan ia juga sudah melaporkannya ke Kepolisian daerah NTT.
“Sudah kita laporkan, sekarang dalam proses” ujar Leo Minggu 6 Februari 2022. Massa simpatisan pendukung Jeriko sebelumya menggelar aksi demo di luar gedung kegiatan konsolidasi Partai Demokrat dan membakar foto AHY, mereka menuntut aparat polisi untuk membubarkan kegiatan konsolidasi, menurut mereka, penunjukkan Leo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT yang baru tidaklah sah.
Menanggapi peristiwa ini, Wakil Ketua Umum DPD Partai Demokrat, Benny K. Harman, menjelaskan pihaknya tidak bisa menoleransi tindakan simpatisan tersebut. “Kalau foto saya diinjak, dibakar, senang saya, tapi kalau foto Ketua Umum yang tidak salah apapun diperlakukan demikian ya saya rasa kita perlu ambil tindakan tegas” ujar Benny di acara sambutan konsolidasi kader DPD Partai Demokrat NTT.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Berikan Dua Alternatif Rekomendasi WFH Untuk ASN Jabodetabek
Benny juga menegaskan Indonesia ini negara demokrasi, Partai Demokrat juga tidak melarang simpatisan menggelar demo untuk menyatakan aspirasi. “Tapi kalau kebebasan itu disalahgunakan jelas saya tidak setuju, apalagi untuk menghina sesama” lanjutnya.
Benny menganggap membakar foto AHY adalah tindakan penistaan pada Partai Demokrat, “Jika bapak ibu sekalian diam dan tak marah, maka harus ditanyakan bagaimana komitmen dan militansi saudara sekalian, kecuali itu bagian dari agenda yang saudara lakukan” tutupnya.
Sebelumnya kericuhan juga sempat terjadi pada 4 Januari 2022 lalu, saat itu kader yang tidak terima dengan hasil pemilihan Leonardo menjadi ketua DPD Partai Demokrat yang baru membakar bendera yang menjadi atribut partai.
Leo sendiri menyatakan bahwa dia terpilih secara sah, ia awalnya mendapat dukungan dari sejumlah DPC, kemudian mengikuti kegiatan fit and proper test di DPD pusat bersama dengan calon lainnya, dan akhirnya ia yang terpilih.
Kini terjadi hal yang sama karena titik masalah yang sama pula. Pihak partai merasa tindakan kali ini sudah melewati batas sehingga akan diselesaikan dengan jalur hukum.
Baca Juga: Saham Teknologi Bergejolak, Mark Zuckerberg Alami Kerugian Hingga Rp 417 triliun Dalam Sehari