Prabowo Ganti Nama Kominfo, Fokus Baru pada Digitalisasi dan Perlindungan Data

Presiden Prabowo Subianto mengganti nama Kominfo menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, fokus pada digitalisasi dan perlindungan data pribadi di era modern.

Prabowo Ganti Nama Kominfo, Fokus Baru pada Digitalisasi dan Perlindungan Data
Prabowo Ganti Nama Kominfo, Fokus Baru pada Digitalisasi dan Perlindungan Data. Gambar : Dok. Sekretariat Presiden

BaperaNews - Pada Minggu (20/10), Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perubahan nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.

Perubahan ini diperkenalkan dalam pelantikan Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta. Meutya Hafid ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, menggantikan posisi sebelumnya di Kominfo.

Langkah ini bertujuan menyesuaikan kementerian dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan digital di era modern.

Alasan dan Tujuan Perubahan Nama Kominfo

Perubahan nama ini dimaksudkan untuk menanggapi kemajuan pesat teknologi informasi. Meutya Hafid, dalam pernyataannya setelah pengumuman, menjelaskan bahwa penambahan kata "digital" mencerminkan fokus kementerian pada transformasi komunikasi berbasis digital yang semakin dominan.

"Penambahan digital ini untuk menjawab perkembangan teknologi dan zaman, artinya komunikasi ke depan tentu berbasis digital," ujar Meutya di Istana Merdeka.

Tugas dan Tantangan Baru

Seiring dengan perubahan ini, Presiden Prabowo Subianto memberikan sejumlah tugas penting kepada Meutya Hafid. Salah satu prioritas utamanya adalah pengamanan data pribadi masyarakat Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan data menjadi isu krusial di tengah maraknya pelanggaran privasi. Meutya menegaskan pentingnya melindungi informasi sensitif di era digital, agar pemerintahan dapat berfungsi lebih efisien melalui implementasi sistem digital yang terintegrasi.

Tantangan lainnya yang dihadapi oleh Meutya adalah pemberantasan judi online. Prabowo secara langsung menekankan pentingnya memberantas aktivitas perjudian di internet yang sering kali beroperasi tanpa regulasi.

"Salah satu tugas besar dari Prabowo adalah pemberantasan judi online," ujar Meutya.

Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi seluruh pengguna di Indonesia.

Baca Juga : Kementerian Pendidikan-Kebudayaan Dipecah dalam Kabinet Merah Putih

Peran Wakil Menteri Komunikasi dan Digital

Meutya Hafid akan didampingi oleh dua wakil menteri, Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo, yang turut menjalankan tugas di Kementerian Komunikasi dan Digital.

Keduanya sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri di Kominfo dan akan melanjutkan peran mereka di kementerian yang kini telah berganti nama. 

Penunjukan ini menegaskan kelanjutan program yang sudah ada, namun dengan fokus lebih besar pada digitalisasi.

Fokus Digitalisasi di Era Prabowo

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pemerintah berkomitmen mempercepat digitalisasi di berbagai sektor, terutama komunikasi dan layanan publik.

Dalam pidato pelantikannya, Prabowo menyebut bahwa era digital menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan. 

Kementerian Komunikasi dan Digital akan menjadi salah satu pilar utama mewujudkan visi tersebut, dengan fokus pada pemanfaatan teknologi untuk transformasi birokrasi.

Kabinet Merah Putih dan Arah Kebijakan

Pengumuman susunan kabinet yang dilakukan Prabowo pada Minggu malam (20/10) menandai dimulainya era baru dalam pemerintahan Indonesia.

Kabinet Merah Putih, yang terdiri dari 53 menteri dan 56 wakil menteri, diharapkan mampu menjawab tantangan utama yang dihadapi bangsa, termasuk digitalisasi dan komunikasi. 

Prabowo menekankan bahwa kementerian dan lembaga terkait akan bekerja sama mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan.

Pelantikan para menteri dan wakil menteri dilakukan pada hari Senin (21/10) di Istana Negara, Jakarta. Prabowo juga merencanakan pembekalan untuk seluruh anggota kabinet di Akademi Militer, Magelang, pada akhir Oktober, sebagai persiapan menghadapi tantangan terkait implementasi kebijakan digital pemerintah.

Baca Juga : Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendikti Baru di Kabinet Prabowo-Gibran