Polri: Harga beras Naik Bukan karena Bansos, Ini Alasannya!
Polri menjelaskan bahwa kenaikan harga beras bukan disebabkan oleh program bantuan sosial (Bansos), namun ada alasan lain. Simak Selengkapnya di sini!
BaperaNews - Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, mengungkapkan alasan di balik kenaikan harga beras. Menurutnya, harga beras naik disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk gangguan cuaca dan kenaikan biaya produksi.
Whisnu Hermawan menegaskan bahwa harga beras naik bukan disebabkan oleh faktor pembagian bansos yang masif menjelang Pemilu 2024.
"Dalam beberapa daerah, kenaikan harga beras disebabkan oleh gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, keterbatasan lahan, dan air, yang mengakibatkan penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras," ujar Whisnu Hermawan dalam konfirmasinya pada Selasa (13/2).
Pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Monitoring dan pengawasan terkait ketersediaan dan pendistribusian beras terus dilakukan.
Whisnu Hermawan menekankan bahwa Polri akan memastikan tidak adanya kendala bagi petani beras dalam memproduksi hasil sawahnya.
Baca Juga : Mulai Hari Ini Bansos Dihentikan Sementara hingga 14 Februari Mendatang
Whisnu Hermawan juga menyatakan bahwa Polri akan mengecek tempat penyimpanan atau gudang beras untuk memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan stok atau ketersediaan beras masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras hari ini telah menyentuh Rp 14.200 per kg untuk jenis beras kualitas bawah I.
Sementara itu, harga beras kualitas bawah II mencapai Rp 13.400, beras kualitas medium I mencapai Rp 14.850 per kg, dan beras medium menyentuh Rp 15.750 per kg.
Harga beras naik juga dirasakan oleh seorang agen Toko Sembako, Arif Budiman (38). Arif mengeluhkan kenaikan harga beras yang merangkak naik sejak November 2023.
Saat ini, harga beras mencapai Rp 17.000 per kilogram, yang merupakan yang tertinggi sejak ia menjadi agen sembako sejak tahun 2006.
"Belum pernah sampai Rp 17.000 per kg. Ini harga tertinggi selama yang saya tahu, sejak 2006," kata Arif Budiman.
Baca Juga : Sri Mulyani Tegaskan Bansos Naik Pesat Tahun Ini