Oknum Polisi di Bitung Keroyok Warga Hingga Bonyok, Kini Propam Turun Tangan

Seorang warga di Bitung Sulut, dikeroyok oleh empat anggota kepolisian hingga babak belur. Simak Selengkapnya!

Oknum Polisi di Bitung Keroyok Warga Hingga Bonyok, Kini Propam Turun Tangan
Polisi di Bitung Keroyok Warga Hingga Bonyok, Kini Propam turun Tangan. Gambar: Tangkapan Layar/Detik.com

BaperaNews – Seorang warga berinisial RD di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), diduga dikeroyok oleh empat oknum anggota kepolisian hingga babak belur. Kejadian ini kini dalam penyelidikan Propam Polda Sulut.

Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai, mengonfirmasi bahwa Propam Polda Sulut sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan empat anggota Polresta Bitung, masing-masing berinisial SB, JP, BH, dan OK. “Iya, ada penyelidikan di Propam Polda. Kita menunggu hasil penyelidikan juga,” kata Albert kepada wartawan pada Selasa, 11 Juni 2024.

Kronologi Kejadian

Insiden ini bermula ketika keempat polisi tersebut berusaha mengamankan tawuran antar kampung di kompleks Pasar Tua dan Parigi Tofor. Pada saat itu, RD diduga melakukan perlawanan dengan mengacungkan pisau ke arah petugas. "Jadi saat polisi turun mengamankan tawuran saat itu, kemudian pria RD ini sempat mengacungkan pisau kepada petugas," ungkap Albert.

Setelah RD mengancam petugas dengan pisau, keempat polisi tersebut kembali ke kantor untuk membuat laporan terkait pengancaman tersebut. Mereka kemudian kembali mencari RD untuk menangkapnya. Petugas berhasil menemukan RD di sebuah acara pesta di Kelurahan Winenet Satu, Kecamatan Aertembaga, Bitung, pada Minggu, 9 Juni 2024.

"Petugas yang diancam saat itu kembali ke kantor buat laporan atas pengancaman. Kemudian petugas kembali turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku RD," jelas Albert.

Baca Juga: Oknum Polisi Perkosa Bocah SD Berkali-kali hingga Ancam Penjarakan Ibu

Menurut Albert, RD sempat melakukan perlawanan saat akan diamankan sehingga dia jatuh. "Pelaku ini sempat melawan saat akan diamankan kemudian dia jatuh, nah disitu dia diduga dianiaya, padahal bukan. Jadi saat dia melakukan perlawanan dia jatuh. Sehingga masyarakat membantu dia dan memvideo dia dan viral," katanya.

Akibat kejadian tersebut, muncul kesalahpahaman di kalangan warga yang mengira RD menjadi korban penganiayaan oleh polisi. Hal ini menyebabkan RD berhasil melarikan diri. "Pada saat itu akan ada penangkapan sekitar 4 orang, termasuk RD, tapi karena banyak warga mengira RD ini korban penganiayaan sehingga berhasil kabur," kata Albert.

Namun Jelas terlihat memang dalam video yang beredar RD terlihat Bonyok disebagian muka dan sambil menangis meraung dikerumuni warga.

Proses Penyidikan

Albert menegaskan bahwa pihaknya menunggu hasil pemeriksaan dari Propam Polda Sulut terkait dugaan penganiayaan ini. “Masih dalam proses penyelidikan Propam. Nanti, karena kita masih menunggu juga hasilnya nanti,” terangnya.

Propam Polda Sulut turun tangan untuk menyelidiki kasus ini guna memastikan apakah ada pelanggaran prosedur oleh keempat anggota Polresta Bitung tersebut. Penyelidikan ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Kasus dugaan penganiayaan oknum polisi keroyok warga ini menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan masyarakat Bitung. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh polisi, sementara ada juga yang menunggu hasil penyelidikan resmi sebelum mengambil kesimpulan.

Upaya Penegakan Hukum

Kapolres Bitung menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara adil dan transparan. Dia menyatakan bahwa setiap anggota kepolisian yang terbukti melanggar hukum akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. "Kami akan menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota kami," tegasnya.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

Baca Juga: Viral! Pelajar SMK Konvoi Bawa Senjata Tajam, Polisi Turun Tangan