Tubuh Balita di Ponorogo Melepuh Usai Tercebur ke Panci Sayuran Panas
Seorang balita usia 3,5 tahun di Ponorogo, Jawa Timur, mengalami luka bakar serius setelah tercebur ke dalam panci berisi kuah sayuran panas.
BaperaNews - Peristiwa malang dialami seorang balita umur 3,5 asal Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jawa Timur berinisial RPQ.
Korban tercebur ke dalam panci berisi masakan kuah sayur yang sangat panas. Peristiwa terjadi pada hari Minggu (17/9) ketika orang tua korban hendak menyiapkan dagangan. Orang tua korban ialah penjual lauk dan masakan sayuran kuah matang.
“Sebagian yang terkena luka bakar pada balita tercebur sayur panas itu di bagian bawah. Luka bakar bayi ini sampai 50%. Mungkin maju mundur gitu tidak langsung diangkat. Sadarnya ketika menangis baru korban diangkat” kata Bidan desa setempat, Suyati hari Rabu (20/9).
Di hari kejadian, korban bermain di depan rumahnya. Orang tua korban kemudian mengeluarkan sayuran yang baru dimasak ke luar untuk dijual. Orang tuanya yang sibuk siapkan dagangan tidak menyadari korban mendekati panci berisi kuah sayuran panas.
Diduga korban bermain dan tercebur ke dalam panci. Orang tua korban baru tahu ketika mendengar tangisan korban. Ketika bayi diangkat ke atas panci, hampir sekujur tubuh bagian bawah mulai punggung hingga kaki sudah melepuh. Korban balita tercebur sayur panas mengalami luka bakar cukup serius akibat peristiwa itu.
Baca Juga : Viral Video Orang Tua Ajak Balita Naik ke Puncak Gunung Kerinci
Orang tua korban membawa anaknya ke Puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya karena kondisi luka bakar yang cukup parah yang tidak bisa ditangani oleh rumah sakit di Ponorogo, Jawa Timur.
Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ponorogo Jawa Timur, Supriadi menyebut korban balita tercebur sayur panas ternyata belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Saat ini Dinsos berupaya mengupayakan biaya pengobatan sedangkan KIS masih diproses.
“Pengobatan dibiayai oleh Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin. Kemarin keperluan administrasinya sudah clear. Tanggal 1 Oktober Insya Allah sudah ada KIS” tandas Supriadi.
Korban bayi ini telah mendapat bantuan dari dinas sosial setempat dengan biaya pengobatan mengingat perawatan atas luka bakar korban butuh biaya yang tidak sedikit. Orang tua korban tentunya sangat bersedih atas musibah ini.
Semoga korban bayi lekas diberi kesehatan kesembuhan dan orang tua korban diberi kesabaran dalam mendampingi anaknya sepanjang masa perawatan.
Baca Juga : Bayi di Bogor Disiram Air Panas Oleh Ibu, Polisi Selidiki Motif