PKS Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta: Kami Bukan Pemain Baru

PKS tetap yakin mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024 meski mendapat kritik. Simak selengkapnya di sini!

PKS Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta: Kami Bukan Pemain Baru
PKS Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta: Kami Bukan Pemain Baru. Gambar : Dok. MPR RI

BaperaNews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap yakin pada keputusannya mengusung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024 meskipun mendapat kritik.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, menegaskan bahwa keputusan tersebut didukung oleh berbagai organisasi masyarakat dan tidak menghambat koalisi dengan partai lain.

“Kami yakin keputusan ini tidak akan menjadi blunder. PKS sudah mempertimbangkan banyak hal dan bukan pemain baru di Jakarta,” kata Hidayat Nur Wahid dalam program Gaspol di YouTube, Minggu (30/6).

Hidayat menambahkan bahwa dukungan terhadap Anies-Sohibul datang dari ormas dan sejumlah partai politik yang sudah menjalin komunikasi dengan PKS.

Hidayat mengungkapkan bahwa organisasi masyarakat seperti Himpunan Warga Gereja Indonesia (Hagai) menyuarakan dukungan mereka untuk pasangan Anies-Sohibul.

“Rekan-rekan dari komunitas gereja datang sendiri dan menyampaikan harapan agar PKS mencalonkan Anies Baswedan sebagai gubernur dengan Sohibul sebagai wakilnya,” ujar Hidayat.

Dukungan ini menunjukkan adanya aspirasi kuat dari masyarakat terhadap pasangan ini.

Selain itu, partai politik seperti Partai Perindo juga menunjukkan ketertarikan untuk berkoalisi setelah pengumuman duet Anies-Sohibul. Sohibul Iman sendiri telah menawarkan peluang koalisi ini secara langsung kepada Perindo, yang menyambut baik langkah tersebut.

“Mereka sangat memuji Pak Anies dan tertarik dengan duet ini,” kata Hidayat.

Baca Juga: Bantah Sekjen PKS soal Jokowi Sodorkan Kaesang, Zulhas: Nggak bener, Tahu dari Mana Dia?

PKS menganggap keputusan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai langkah strategis untuk Pilkada Jakarta 2024.

Hidayat menegaskan bahwa Anies memiliki elektabilitas yang tinggi di Jakarta dan Sohibul Iman memiliki rekam jejak politik yang kuat. Kombinasi ini, menurut PKS, akan meningkatkan peluang kemenangan dalam pemilihan nanti.

“Kami yakin pasangan Anies-Sohibul akan dominan di Pilkada Jakarta. Anies sangat populer, dan Sohibul juga dikenal luas oleh masyarakat karena rekam jejaknya di dunia politik,” ujar Hidayat.

Meski mendapat banyak dukungan, keputusan PKS juga menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda. Huda menyebut pengusungan Anies dan Sohibul sebagai blunder yang berpotensi menutup pintu koalisi dengan partai lain.

“Menurut saya, komunikasi politik semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bermitra,” kata Huda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).

Huda juga menyebut bahwa ada kegamangan dalam internal PKS yang awalnya mengusung Sohibul Iman sebagai calon gubernur. Dia menganggap langkah PKS sebagai tindakan yang berisiko karena partai tersebut tidak memiliki cukup kursi untuk mencalonkan tanpa koalisi.

“PKS hanya memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta, sementara syarat minimalnya adalah 22 kursi. Ini model memborong figur yang berbahaya,” jelas Huda.

Menanggapi kritik tersebut, PKS menyatakan bahwa mereka tetap terbuka untuk berkoalisi dan tidak merasa langkah ini akan membatasi peluang kerja sama dengan partai lain. Hidayat menekankan bahwa komunikasi dengan berbagai partai dan ormas terus dilakukan untuk membangun koalisi yang solid dalam Pilkada 2024.

“Kami selalu mempertimbangkan berbagai aspek dalam keputusan politik. Kami yakin bahwa dengan elektabilitas Anies dan popularitas Sohibul, kami dapat membentuk koalisi yang kuat,” kata Hidayat.

Baca Juga: PKS Usung Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024