Penyakit Misterius 'Dinga-dinga' Serang Uganda, Penderita Bergoyang Tak Terkendali

Dinga-dinga, penyakit misterius di Uganda, serang 300 orang dengan gejala demam dan tubuh gemetar. Penyebabnya masih diselidiki, pengobatan melibatkan antibiotik

Penyakit Misterius 'Dinga-dinga' Serang Uganda, Penderita Bergoyang Tak Terkendali
Penyakit Misterius 'Dinga-dinga' Serang Uganda, Penderita Bergoyang Tak Terkendali. Gambar: Ilustrasi Canva

BaperaNews - Sebuah penyakit misterius yang dikenal sebagai Dinga-dinga, yang berarti "gemetar seperti menari," dilaporkan menyerang sekitar 300 orang di Distrik Bundibugyo, Uganda. 

Penyakit ini terutama menyerang perempuan dewasa dan remaja perempuan, dengan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala dan Dampak Penyakit Dinga-dinga

Berdasarkan laporan dari kantor berita IANS, Dinga-dinga ditandai dengan demam dan getaran tubuh yang tidak terkendali, sehingga membatasi kemampuan bergerak para penderita. 

Baca Juga: Gejala Seperti Flu, 79 Orang Dikabarkan Tewas di Kongo Akibat Wabah Penyakit X

Banyak dari mereka yang terinfeksi melaporkan kelemahan ekstrem. Dalam kasus yang lebih parah, penyakit ini bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Namun, hingga saat ini tidak ada laporan resmi mengenai kematian akibat Dinga-dinga. Petugas kesehatan menekankan pentingnya mendapatkan pengobatan medis sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Upaya Penanganan dan Pengobatan Penyakit Dinga-dinga

Petugas kesehatan Uganda saat ini tengah menyelidiki penyebab pasti dari penyakit misterius ini. Pengobatan yang diberikan sejauh ini melibatkan antibiotik, yang terbukti membantu pasien pulih dalam waktu sekitar satu minggu. 

Kepala petugas kesehatan distrik, Kiyita Christopher, menyarankan masyarakat untuk tidak menggunakan pengobatan herbal karena belum ada bukti ilmiah mengenai efektivitasnya.

“Kami menggunakan pengobatan yang tepat dan mendorong warga untuk mencari perawatan di fasilitas kesehatan distrik,” ujar Kiyita.

Langkah Pencegahan Penyebaran Penyakit

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, otoritas kesehatan memberikan beberapa saran penting, antara lain:

  • Menjaga kebersihan dengan baik.

  • Menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.

  • Melaporkan kasus baru kepada petugas kesehatan setempat.

Selain itu, sampel dari penderita telah dikirim ke Kementerian Kesehatan Uganda untuk analisis lebih lanjut, namun hingga kini diagnosis resmi terkait penyakit ini masih menunggu.

Penyakit Dinga-dinga Dibandingkan dengan Wabah Bersejarah

Fenomena penyakit ini mengingatkan pada wabah bersejarah seperti "Penyakit Menari" atau Dancing Plague pada tahun 1518 di Strasbourg, Prancis. 

Dalam kasus tersebut, orang-orang mengalami gerakan menari tak terkendali selama berhari-hari, yang bahkan menyebabkan kematian akibat kelelahan. 

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang 18 Kecamatan di Pandeglang, Ratusan Warga Terkena Penyakit Kulit

Meski demikian, Dinga-dinga memiliki gejala unik seperti demam dan kelumpuhan yang membedakannya dari wabah bersejarah tersebut.

Penyakit Misterius Lainnya di Uganda

Distrik Bundibugyo sebelumnya juga mencatat kasus penyakit misterius lain pada November 2024, yang menewaskan lebih dari 140 orang. 

Penyakit tersebut menyerang anak-anak berusia di bawah 14 tahun, dengan gejala seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Meski begitu, tidak ada indikasi bahwa kedua wabah ini saling berkaitan.