Banjir Bandang Terjang 18 Kecamatan di Pandeglang, Ratusan Warga Terkena Penyakit Kulit
Banjir bandang melanda Pandeglang, Banten, 18 kecamatan terdampak. Dua kecamatan, Patia dan Pagelaran, masih terendam, akses jalan terputus, warga gunakan perahu.
BaperaNews - Banjir bandang kembali melanda Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan 18 kecamatan terdampak. Dua kecamatan, Patia dan Pagelaran, hingga kini masih terendam air setinggi 30-40 cm.
Akses jalan antar-kecamatan tersebut terputus, memaksa warga menggunakan perahu sebagai sarana transportasi.
Ketua Tim Penanggulangan Banjir Posko Pagelaran BPBD Pandeglang, Yosep Mardini, menyatakan sebagian besar wilayah terdampak banjir mulai surut.
"Dari 18 kecamatan, dua kecamatan, yakni Patia dan Pagelaran, masih tinggi. Yang lain mulai surut," ujarnya pada Sabtu (7/12).
Pemerintah Kabupaten Pandeglang menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sejak November 2024 hingga Januari 2025. Keputusan ini dibuat berdasarkan luasnya wilayah terdampak dan potensi ancaman yang terus meningkat.
“Bupati Pandeglang telah mengeluarkan SK status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Masa berlaku SK tersebut adalah dari 11 November 2024 hingga akhir Januari 2025,” jelas Kepala BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, pada Kamis (5/12).
Banjir di wilayah Patia dan Pagelaran memutus akses utama yang menghubungkan kedua kecamatan. Wandi, warga Kampung Pagelaran Timur, mengaku harus menggunakan perahu untuk melintas.
"Harus naik perahu buat nyeberang," katanya.
Biaya perahu mencapai Rp 20 ribu per penyeberangan, memberatkan warga yang bergantung pada akses tersebut untuk aktivitas harian.
Baca Juga : Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor, 61 Rumah Rusak, 257 Orang Terdampak hingga 1 Orang Tewas
Rudi, warga lain, menyebut sudah empat kali menggunakan jasa perahu untuk beraktivitas.
"Empat kali," ujarnya.
Selain terganggunya mobilitas, banjir ini juga memicu masalah kesehatan. Beberapa warga mulai mengeluhkan penyakit kulit akibat paparan air banjir yang tidak higienis.
BPBD Pandeglang menurunkan tujuh personel dan satu perahu karet untuk membantu warga di lokasi terdampak. Bantuan tambahan juga datang dari BPBD Provinsi Banten.
"Kita sudah siapkan teman-teman BPBD sebanyak tujuh personel untuk mengantarkan warga beraktivitas," kata Yosep.
Selain itu, BPBD terus memantau ketinggian air untuk memastikan situasi tidak memburuk. Dengan cuaca yang mendukung, banjir di Patia dan Pagelaran diperkirakan akan surut dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama banjir. Data BPBD menunjukkan tinggi muka air (TMA) di sejumlah sungai utama mencapai ambang batas, memperburuk kondisi genangan di beberapa kecamatan.
Pemerintah dan instansi terkait mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama warga yang tinggal di daerah rawan banjir.
“Masyarakat diharapkan mempersiapkan diri terhadap segala kemungkinan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” tambah Riza.
Baca Juga : Viral Wonosobo Diguyur Hujan Angin Lebat hingga Banjir, Buat Kendaraan Terpaksa Berhenti