Baru dibuka 5 Bulan, Jalur Lintas Selatan Malang-Blitar Alami Longsor
Longsor di Jalur Lintas Selatan Malang putuskan akses utama di Sumberoto, kerusakan parah sepanjang 50 meter. Perbaikan segera dilakukan agar konektivitas pulih.
BaperaNews - Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Malang mengalami kerusakan parah akibat longsor yang terjadi pada Rabu dini hari (11/12/2024). Peristiwa ini menyebabkan akses utama di Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, terputus total.
Longsor terjadi di empat titik, mengakibatkan badan jalan ambles sedalam dua meter dan retak di beberapa area, khususnya di Kelok 9.
JLS, yang menghubungkan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar, kini tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, kerusakan mencakup panjang jalan sekitar 50 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Sadono Irawan, menyatakan bahwa area terdampak telah diberi garis pembatas untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut.
Kasatlantas Polres Malang, AKP Widyagana Putra Dhirotsaha, mengonfirmasi bahwa kondisi jalan tidak memungkinkan untuk dilalui.
Meski JLS bukan jalur utama karena belum sepenuhnya tersambung ke Blitar, pengguna jalan disarankan menggunakan jalur alternatif melalui simpang empat Miri di Desa Sumberoto.
Lokasi longsor terparah berada di Kelok 9, dengan retakan aspal dan jalan ambles akibat pergerakan tanah urukan di bawahnya.
Plt Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan sejak awal Desember memperparah pergerakan tanah. Longsor ini terjadi di bawah proyek yang dikelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Proyek ini masih dalam tanggung jawab pelaksana karena jalan tersebut baru dibuka untuk umum sekitar lima bulan yang lalu, tepatnya pada Juli 2024,” ujarnya.
Baca Juga : Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor, 61 Rumah Rusak, 257 Orang Terdampak hingga 1 Orang Tewas
Untuk memastikan keamanan, tim gabungan dari BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga telah menutup jalan dan memasang pembatas di lokasi.
Peristiwa ini juga telah dilaporkan ke Perencana dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) untuk segera ditindaklanjuti. Didik Gatot Subroto menegaskan bahwa perbaikan jalan ini menjadi prioritas agar konektivitas antarwilayah segera pulih.
Wakil Bupati Kabupaten Malang menambahkan bahwa proyek JLS di wilayah ini masih menyisakan pembangunan sepanjang 600-700 meter menuju Kecamatan Wates di Kabupaten Blitar.
Tingginya curah hujan selama Desember menjadi faktor utama longsor. Plt Kepala BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan akan terus terjadi hingga Januari 2025.
“Kami mengingatkan warga untuk berhati-hati saat hujan deras, terutama di sekitar kawasan JLS,” tuturnya.
JLS merupakan jalur strategis yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah Malang selatan, termasuk destinasi wisata seperti Pantai Modangan.
Namun, kejadian longsor ini menyoroti tantangan pembangunan di kawasan dengan tanah labil dan curah hujan tinggi. Masyarakat yang biasa menggunakan JLS kini harus beralih ke jalur alternatif hingga proses perbaikan selesai.
Dengan empat titik longsor yang menutup akses di wilayah Sumberoto, koordinasi lintas instansi menjadi faktor penting dalam percepatan penanganan kerusakan.
Rekonstruksi yang cepat diharapkan dapat memulihkan fungsi vital JLS bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga : Akses Jalur Menuju Puncak 2 Amblas Imbas Hujan Deras