Bocah Perempuan Asal Semarang Dibakar Anak SMP Di Jalan
Seorang bocah perempuan asal Semarang di bakar hidup-hidup di jalan oleh tetangganya sendiri yang masih duduk di bangku SMP.
BaperaNews - Ngeri, seorang anak perempuan berumur 7 tahun di Kecamatan Beringin, Semarang, Jawa Tengah dibakar hidup-hidup oleh tetangganya sendiri yang masih di bawah umur yakni masih duduk di bangku SMP.
Kasus anak dibakar di Semarang sedang diselidiki dan didalami polisi untuk mengungkap dengan terang kronologi serta motifnya.
Kasus anak dibakar di Semarang disebut terjadi pada hari Kamis (24/6) lalu.
“Kami sudah terima laporan dari korban kasus anak dibakar di Semarang dan saat ini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim” kata Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka hari Kamis (13/7).
Pelaku Siswa SMP Umur 12 Tahun
Kasi Humas Polres Semarang Iptu Pri Handayani menambahkan, pihaknya telah lakukan pemeriksaan pada sejumlah orang terkait kasus anak SMP dibakar ini yakni keluarga korban, teman korban, sampai kepala desa di tempat kejadian. Korban masih luka dan perawatan intensif sehingga belum bisa memberi keterangan.
Baca Juga : Suami Aniaya Istri Yang Sedang Hamil Muda Hingga Babak Belur Di Serpong
“Kita sudah undang psikolog juga untuk menguatkan korban karena sampai saat ini korban masih sangat trauma. Korban masih sakit dan kami belum bisa dapatkan keterangan” sambung Pri.
Korban dibakar oleh pelaku ketika sedang berada di warung dekat rumahnya. Korban dicegat oleh pelaku dan kemudian dibakar hidup-hidup. Awalnya rambut korban yang terbakar, karena baju yang dipakai korban ketika kejadian tipis, baju dan tubuh korban dengan cepat ikut terbakar. Pelaku masih berumur 12 tahun.
“Dia dicegat sama pelaku, kemudian dibakar. Rambutnya dulu yang dibakar kemudian merembet karena saat itu baju yang dipakai tipis. Pelaku itu masih 12 tahun, baru masuk ke SMP” terang Pri.
Korban Anak SMP Dibakar Luka Parah, Operasi 3 Kali, dan Trauma Berat
Akibat kejadian anak SMP dibakar ini, korban harus menjalani operasi hingga 3 kali.
“Kemarin saya sudah ketemu korban, sudah 3 kali dia dioperasi, kondisinya memang parah. Lukanya itu di belakang lutut, pantat, sampai punggung. Anak itu kasihan sekali, saya sampai tidak tega ngomongnya. Dia di kamar jendelanya ada 2, kalau jendela dibuka dia sampai teriak-teriak, takut kalau melihat pelaku” ungkap kuasa hukum korban Arif Maulana.
“Kasus ini belum tahu ya perundungan atau tidak. Korban kan maaf, dari keluarga miskin ya, saat ini kita tunggu tindak lanjut penyelidikan kasusnya saja” pungkas Arif.
Baca Juga : Kasus Pembunuhan Di Sleman, Polisi Menyebut Korban Dimutilasi