Pengendara di Jepang Bakal Dapat Hadiah Bila Tak Melanggar Dalam 5 Tahun
Pelajari bagaimana SIM Emas dan SIM Biru di Jepang menjadi penghargaan yang memotivasi pengemudi untuk menjaga catatan tanpa pelanggaran selama bertahun-tahun.
BaperaNews - Jepang, dikenal sebagai salah satu negara dengan peraturan lalu lintas yang ketat.
Bagi pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM) di Jepang, kedisiplinan dalam berkendara sangat dihargai, bahkan mendapatkan penghargaan khusus jika berhasil menjaga catatan tanpa pelanggaran selama lima tahun. Ada dua jenis penghargaan yang ditawarkan, yaitu SIM Emas dan SIM Biru.
SIM Emas adalah prestasi puncak bagi pengemudi di Jepang. Untuk mendapatkan SIM Emas, pemegang SIM harus mempertahankan rekor tanpa pelanggaran selama lima tahun penuh. Kelebihan dari SIM Emas adalah adanya diskon asuransi mobil.
Dasuki Verry, seorang tour guide di Jepang yang memiliki SIM mobil di Tokyo, mengungkapkan, "SIM Jepang ini bagusnya, kalau kita tidak melanggar dalam lima tahun, kita dapat SIM Gold, di dalam 5 tahun tidak ada pelanggaran, kelebihannya saat beli mobil asuransi jadi murah." Dengan demikian, SIM Emas bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga merupakan insentif finansial yang signifikan bagi pemiliknya.
Baca Juga : Viral Pria di Jepang Rela Keluarkan Uang Rp 214 Juta Demi Jadi Anjing
Sementara SIM Emas adalah penghargaan tertinggi, SIM Biru adalah langkah awal bagi mereka yang telah melanggar peraturan lalu lintas. SIM Biru diberikan kepada pengemudi yang telah tercatat memiliki 3 poin penalti akibat pelanggaran.
Bagi pemegang SIM Biru, ada peluang untuk naik ke level SIM Emas dengan cara menjaga catatan tanpa pelanggaran selama tiga tahun berikutnya.
Dasuki Verry menjelaskan, "Sedangkan SIM biru diperuntukkan bagi pengemudi yang sudah mendapat 3 poin penalti karena pelanggaran lalu lintas. Jika selama tiga tahun tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, maka pemilik SIM bisa naik menjadi SIM emas."
SIM Biru memberikan kesempatan bagi pengemudi untuk memperbaiki perilaku berkendara mereka dan berusaha menuju SIM Emas dengan mencapai catatan tanpa pelanggaran.
Namun, perlu diingat bahwa perolehan SIM Emas atau SIM Biru di Jepang tidaklah mudah. Proses pengambilan SIM di Jepang melibatkan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Calon pengemudi diwajibkan untuk mengikuti sekolah mengemudi yang telah terakreditasi oleh pihak kepolisian sebelum mengikuti ujian SIM. Dasuki Verry menuturkan, "Saya ambil SIM mobil di sini Rp 37 juta. Karena kita sekolah dulu, habis itu ujian."
Selain itu, SIM di Jepang juga tunduk pada sistem pemberian poin kepada pemegang SIM yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Poin tersebut digunakan untuk mengukur tingkat pelanggaran pengemudi.
Pada titik tertentu, jika poin telah habis karena terlalu banyak pelanggaran, SIM pemiliknya dapat dicabut sementara waktu. Kejadian paling serius yang dapat mengakibatkan pencabutan SIM adalah berkendara dalam keadaan mabuk, yang merupakan pelanggaran kelas berat.
Dasuki Verry menjelaskan, "SIM kita itu ada 10 poin, kita melanggar lampu merah dipotong dua poin, main HP dipotong dua poin, sampai habis poinnya hilang, SIM kita dicabut sementara, tergantung apa yang kita langgar. Yang paling bahaya, lagi minum alkohol, untuk pelanggaran kelas berat. Kita tidak bisa bikin SIM lagi."
Mungkin penghargaan bagi pengendara di Jepang bisa diterapkan di Indonesia ya?
Baca Juga : Jepang Kenakan Pajak Akomodasi Turis Khusus Wilayah Pariwisata