Jawaban Menkes Usai WHO Cabut Status Darurat Pandemi

Menkes memberikan jawaban terkait penghapusan status darurat pandemi oleh WHO dan menekankan perlunya tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan guna mengendalikan penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.

Jawaban Menkes Usai WHO Cabut Status Darurat Pandemi
Jawaban Menkes Usai WHO Cabut Status Darurat Pandemi. Gambar : Reuters/Dok. Fabrice Coffrini

BaperaNewsMenteri Kesehatan RI Budi Gunadi merespon pernyataan WHO (Organisasi kesehatan dunia) yang mencabut status darurat kesehatan covid19 secara global.

Budi menyampaikan sebelum WHO cabut status darurat pandemi melalui pengumuman, pihaknya sudah berkonsultasi dengan tim dari WHO tentang transisi status pandemi ke endemi Covid-19 Indonesia.

“WHO cabut status darurat pandemi kemarin bilang di rapat terakhirnya bahwa status darurat istilahnya status pandemi sudah ditarik. Itu kita sudah konsultasi dua kali ke mereka bilang bahwa di Indonesia seperti ini kondisinya, persiapan obatnya, vaksinnya, dan pendidikan masyarakat juga kita sudah lapor kita bilang Indonesia sudah siap” tutur Budi pada Minggu (7/5).

Tentang varian baru Covid-19 Arcturus yang sempat dikhawatirkan, kondisinya terpantau masih terkendali, tidak menyebabkan peningkatan kasus yang signifikan atau mengganggu mobilitas masyarakat.

“Ujian kita sekarang ini Arcturus, itu angkanya masih 2 ribuan per hari. Puncak terjadi kalau dominasi varian sudah sampai 95%, sekarang 85-95% dominasinya” imbuhnya.

Sedangkan untuk pencabutan status kegawatdaruratan atau pandemi atau resmi beralih ke endemi, pihak Budi tidak bisa memutuskan, sebab harus dikonsultasikan dulu dengan Presiden Jokowi.

“Nah kalau itu harus konsul dulu sama Presiden Jokowi, ada Keppresnya. Saat ini belum konsultasi karena beliau masih fokus dengan KTT ASEAN, doain saja” pungkas Budi. 

Baca Juga : Kasus COVID RI Naik Kembali, Kemenkes Sebut Akibat Varian Arcturus

WHO sebelumnya mencabut status kedaruratan Covid-19 secara global pada Jumat (5/5), tepat sejak 1.221 usai kluster pertama Covid-19 ditemukan di Wuhan, China.

Sejak itu, Covid-19 meluluhlantakkan dunia, membuat ekonomi dunia turun drastis, mengakibatkan kematian pada puluhan juta jiwa di seluruh dunia. 11 Maret 2020 Covid-19 digunakan sebagai pandemi.

“Kami membuat penilaian bahwa Covid-19 dikategorikan sebagai pandemi” tutur Dirjen WHO Tedros Ghebreyesus kala itu.

Pintu-pintu kedatangan turis di berbagai negara kemudian ditutup. Wisata berkurang drastis, hampir semua orang berada di rumah, tempat-tempat yang sebelumnya ramai menjadi sepi, semua orang berusaha menghindari penyakit tersebut. Beberapa terpaksa tetap harus keluar rumah demi pekerjaan meski harus jadikan kesehatan sebagai resikonya.

Seiring waktu vaksin Covid-19 berhasil dibuat, membantu menurunkan angka Covid-19. Kekebalan masyarakat juga makin membaik. Covid19 terus berkurang, ekonomi perlahan bangkit dan wisata juga kembali berjalan.

Indonesia termasuk negara yang telah mampu mengatasi Covid-19, PPKM telah dihapuskan, namun untuk pencabutan status pandemi masih menunggu Keppres dan kajian resmi dari Presiden Jokowi dan seluruh pihak terkait, meski WHO cabut status darurat pandemi.

Baca Juga : Jenis Operasi Mata yang Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan