OPM Ancam Bakar Sekolah Penerima Makan Bergizi Gratis, TNI-POLRI Perketat Keamanan
TPNPB ancam bakar sekolah yang terima program makan bergizi gratis TNI. Kapendam sebut tuduhan makanan beracun hoaks, program tetap dilanjutkan.

BaperaNews - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya mengancam akan bakar sekolah yang menerima program makan bergizi gratis (MBG) jika militer Indonesia tetap melanjutkan kegiatan tersebut.
Ancaman ini muncul setelah TNI membagikan makanan bergizi kepada siswa SD Inpres Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada 20 Januari lalu.
Logistik makanan bergizi gratis tersebut dikirim dari Timika, Kabupaten Mimika, menggunakan Helikopter Caracal TNI AU.
Namun, Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, menuding bahwa makanan yang dibagikan oleh TNI di wilayah konflik bersenjata mengandung zat beracun.
Ia mengklaim bahwa generasi Papua yang mengonsumsi makanan tersebut akan lumpuh atau bahkan meninggal dalam lima tahun ke depan.
Pimpinan Kodap VIII Intan Jaya, Brigjen Undius Kogoya, mengimbau para guru dan pihak sekolah di Intan Jaya agar tidak lagi menerima makanan dari militer Indonesia.
Ia menegaskan bahwa sekolah-sekolah yang tetap menerima MBG akan dijadikan target serangan oleh kelompoknya.
Menanggapi ancaman tersebut, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan menyatakan bahwa program MBG merupakan kebijakan nasional yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak dan mempercepat penurunan angka stunting di Papua.
Menurutnya, tuduhan OPM mengenai makanan beracun adalah fitnah yang sengaja dibuat untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Gerombolan OPM menyebarkan hoaks di media sosial, menuduh bahwa makanan bergizi gratis ini adalah senjata biologis untuk membunuh generasi Papua. Mereka bahkan mengancam akan membakar sekolah jika program MBG tetap berlangsung," ujar Kapendam, Senin (3/2).
Baca Juga : Prabowo Cek Langsung Makan Bergizi Gratis, Intip dari Jendela Agar Tak Ganggu Jam Belajar
Ia menambahkan bahwa fitnah yang disebarkan OPM adalah upaya untuk menghambat pembangunan di Papua. Menurutnya, kelompok separatis tersebut tidak ingin melihat anak-anak Papua tumbuh sehat dan mendapatkan pendidikan yang layak.
"Tuduhan bahwa makanan bergizi gratis mengandung zat beracun adalah kebohongan yang sangat keji. Program ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak karena terbukti bermanfaat bagi anak-anak di Papua," tegasnya.
Untuk mengantisipasi ancaman OPM, TNI-Polri memperketat keamanan di sekitar sekolah-sekolah yang menerima bantuan makanan bergizi gratis.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses belajar-mengajar dapat berjalan tanpa gangguan dan anak-anak tetap bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang disebarluaskan oleh kelompok separatis.
Mereka berharap masyarakat tetap mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjalankan program MBG dan memastikan keamanan bagi anak-anak serta tenaga pengajar.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam melawan propaganda yang disebarkan oleh kelompok OPM.
"Kami berharap masyarakat Papua tidak mudah percaya dengan hoaks yang disebarkan oleh OPM. Program makan bergizi gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak Papua, bukan sebaliknya," pungkasnya.
Baca Juga : Tak Dibayar, Banyak Mitra dari Program Makan Bergizi Gratis Mundur