MenPUPR Enggan Pindah ke IKN Sebelum Ada Air Bersih, Pak Bas: Mandi Pakai Apa?

Proyek pembangunan IKN memerlukan perhatian khusus terhadap infrastruktur dasar seperti air bersih. Baca selengkapnya di sini!

MenPUPR Enggan Pindah ke IKN Sebelum Ada Air Bersih, Pak Bas: Mandi Pakai Apa?
MenPUPR Enggan Pindah ke IKN Sebelum Ada Air Bersih, Pak Bas: Mandi Pakai Apa?. Gambar: Kompas/ Acep Nazmudin

BaperaNews - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa dirinya tidak akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebelum tersedia akses air bersih di sana. Menurutnya, air bersih adalah kebutuhan esensial yang tidak dapat digantikan.

"Kalau listrik bisa pakai genset, walaupun sekarang sudah ada PLN. Tapi kalau air, mau mandi pakai apa? Masa pakai air botolan, kan enggak," ujar Basuki kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5).

Meski demikian, Basuki optimis bahwa akses air bersih akan tersedia di IKN pada akhir Juni mendatang.

"Kita masukkan insya Allah akhir Juni ke hotel dan kantor-kantor, sampai ke rumah," imbuhnya. Ia menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan untuk penyediaan air di IKN nantinya tidak hanya menghasilkan air bersih, tetapi juga air yang aman dan siap minum.

Sebelumnya, Basuki memang berencana pindah ke IKN pada Juli 2024.

"Mudah-mudahan Juli nanti, kalau air bisa masuk Juni. Saya dengan istri saya (ke IKN)," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/4). Ia menambahkan bahwa kepindahannya akan terlaksana saat air minum sudah terdistribusi.

Kementerian PUPR melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN sedang membangun dua instalasi pengolahan air minum (IPA) untuk memasok air minum ke IKN.

IPA pertama adalah infrastruktur intake Sungai Sepaku dengan kapasitas 350 liter per detik yang didanai oleh APBN. Sementara IPA kedua dipasang di Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas 300-350 liter per detik yang didanai oleh hibah dari Korea Selatan. 

Baca Juga: Kementerian PUPR Akan Rilis Game Roblox untuk Kenalkan IKN Nusantara

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan IPA dari intake Sungai Sepaku dapat diselesaikan terlebih dahulu. Basuki akan memastikan bahwa pasokan air di IKN aman sebelum Presiden Joko Widodo mulai berkantor di sana.

"Saya mau duluan sebelum Presiden, mudah-mudahan sebelum beliau, saya mau lihat dulu. Progresnya kan Juli harus jadi, jadi jadwal saya sendiri," katanya.

Untuk memastikan semuanya berjalan lancar, Basuki bakal mengunjungi IKN sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan bahwa semua fasilitas sudah siap, terutama ketersediaan air bersih yang menjadi syarat utama kepindahannya ke IKN.

Di sisi lain, Presiden Jokowi telah menyatakan rencananya untuk berkantor di IKN setelah bandara dan jalan tol dapat beroperasi, yang diperkirakan mulai Juli 2024. Dengan persiapan yang matang dari Kementerian PUPR, diharapkan semua infrastruktur dasar, termasuk air bersih, sudah siap mendukung aktivitas pemerintahan di ibu kota baru tersebut.

Proyek pembangunan IKN merupakan salah satu prioritas nasional yang memerlukan perhatian khusus, terutama dalam penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih. Dengan adanya dua instalasi pengolahan air minum yang sedang dibangun, diharapkan kebutuhan air bersih di IKN dapat terpenuhi tepat waktu. 

Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya air bersih sebagai kebutuhan dasar yang harus tersedia sebelum pindah ke IKN. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan infrastruktur yang memadai sebelum memulai aktivitas pemerintahan di ibu kota baru.

Baca Juga: PUPR: Kalbar dan Kaltim Akan Terhubung di 2024 Lewat Jalan Perbatasan