Mark Rutte Mengundurkan Diri Jadi PM Belanda
PM Belanda Mark Rutte mengumumkan pengunduran dirinya akibat krisis politik dan perbedaan pendapat dengan partai pendukungnya terkait solusi migrasi.
BaperaNews - PM Belanda Mark Rutte akan undurkan diri dari jabatannya dan segera menyampaikan niat tersebut secara resmi kepada pihak Kerajaan Belanda. Rencana Mark Rutte undur diri disebut terjadi karena adanya krisis politik partai yang mendukungnya di Parlemen.
“Saya akan segera sampaikan pengunduran diri saya secara resmi dan tertulis kepada Raja atas nama pemerintah” kata Rute hari Sabtu (8/7).
Koalisi partai pendukung Rutte yang ada di parlemen dikabarkan tidak temukan kesepakatan tentang solusi untuk membendung migrasi. Rute awalnya memberi usul untuk membatasi kerabat pengungsi perang yang masuk ke wilayah Belanda maksimal 200 orang per bulannya.
Rencana tersebut untuk mengatasi banyaknya jumlah pengungsi di Belanda sebab sejak tahun 2022 lalu, pusat migrasi penuh sesak dengan imigran hingga membuat seorang anak bayi meninggal dunia. Ratusan orang bahkan harus tidur berdesakan di ruang terbuka.
Baca Juga : Resmi! Belanda Akui Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Namun partai pendukung Rutte punya solusi berbeda terkait solusi pada migran ini dan Rutte tidak mencapai kesepakatan dengan partai pendukungnya tersebut sehingga Mark Rutte undur diri dari posisi PM yang ia jabat.
“Malam ini kami sayangnya telah mencapai kesimpulan bahwa perbedaan ini tidak bisa diatasi” pungkas Rutte PM Belanda undur diri.
Mark Rutte menjadi PM Belanda sejak 14 Oktober 2011, ia menjadi kepala pemerintahan paling lama dalam sejarah Belanda. Mark Rutte kembali menang pada Pemilu 2022 lalu. Namun belum sampai setahun ia menjabat, ia diterpa masalah krisis politik, tidak mendapat dukungan dari partai yang mengusungnya.
Mark Rutte undur diri sendiri sebelumnya adalah seorang politikus kelahiran 14 Februari 1967. Anak bungsu dari 7 bersaudara yang kagum pada Margaret Thatcher dan Winston Churcil. Rute lulusan dari Universitas Leiden dan pernah bekerja di Unilever. Rutte bergabung ke dunia politik sejak masuk partai VVD.
Rutte PM Belanda undur diri sebelumnya mengakui kemerdekaan pemerintah Indonesia pada 17 Agustus 1945, hal sama yang dilakukan Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Rudolf pada tahun 2005 lalu. Diketahui sebelumnya Belanda hanya mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi pada tahun 1949 selepas dari adanya Konferensi Meja Bundar.
Rutte PM Belanda undur diri menyebut pemerintah Belanda sebenarnya sudah lama mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, salah satu buktinya ialah Raja Belanda selalu mengirim ucapan selamat kepada pemerintah Indonesia setiap tanggal 17 Agustus tiap tahunnya.
Baca Juga : Kondisi Terkini PM Jepang Usai Dilempari Bom Asap Saat Berpidato