Kongres Ke-9 KSBSI Resmi Dibuka, Fahd A Rafiq: Langkah Menko Airlangga Dorong Produktivitas Untuk Ketenagakerjaan
Menko Perekenomian Airlangga Hartarto resmi membuka kongres ke-9 KSBSI di Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal tersebut sangat diapresiasi oleh Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq.
Bapera News - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto secara resmi membuka kongres ke-9 KSBSI di Kemayoran, Jakarta Pusat, 8-11 Juli 2023.
Dalam penyampaian di Kongres tersebut, Menko Airlangga memberi penjelasan, bonus demografi ini hanya 1 kali di dalam sejarah peradaban suatu bangsa.
Dan bonus demografi ini untuk menentukan apakah negara kita, negara Indonesia ini mampu lepas dari jebakan negara menengah. Ini menjadi tantangan buat kita, makanya kita harus meningkatkan produktivitas dan kita harus melakukan continue learning atau belajar terus menerus.
Kondisi terkini perekonomian Indonesia dan mengatakan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi dan optimisme para pekerja ataupun buruh.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq menyampaikan, dengan digelarnya kongres ke-9 KSBSI tersebut, Menko Airlangga Hartarto telah mendorong untuk produktivitas untuk ketenagakerjaan, ini merupakan langkah dan tantangan untuk terus meningkatkan produktivitas dalam belajar terus menerus, ini merupakan hal penting yang harus disiapkan agar partisipasi angkatan kerja dapat terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk usia produktif.
“Ini langkah yang dapat mendorong produktivitas untuk ketenagakerjaan di Indonesia, setelah Menko Airlangga Hartarto membuka Kongres ke-9 Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di Jakarta, dalam penyampaian Menko Airlangga Hartarto ini merupakan langkah dan tantangan, harus melakukan continue learning atau belajar terus menerus, kita ketahui ini adalah hal penting yang harus disiapkan untuk angkatan kerja karena angkatan kerja terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk usia produktif, saya mendukung penuh dalam penyampaian Menko Airlangga Hartarto dalam Kongres KSBSI tersebut,” ujar Fahd A Rafiq Selasa, (11/7/2023).
Indonesia saat ini juga dihadapkan pada tantangan bonus demografi di mana pada tahun 2030 diperkirakan jumlah penduduk usia kerja akan mencapai 201 juta orang atau setara 68,1% dari jumlah penduduk.
Berbagai tantangan tersebut menunjukan bahwa penyediaan lapangan kerja menjadi hal penting yang harus disiapkan agar partisipasi angkatan kerja dapat terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk usia produktif.
Tantangan ketenagakerjaan lainnya yang dihadapi Indonesia yakni rendahnya produktivitas tenaga kerja. Terkait itu, Pemerintah berupaya menumbuhkan produktivitas tenaga kerja dengan meningkatkan kualitas para pekerja, salah satunya melalui program Kartu Prakerja yang seluruhnya dilaksanakan secara digital.
“Dengan digelarnya Kongres tersebut oleh Menko Airlangga, semoga ketenagakerjaan Indonesia, siap untuk menghadapi masa yang akan datang, terlebih angka jumlah penduduk akan terus ada peningkatan jumlah penduduk usia produktif, semoga langkah ini memberikan efek positif dalam sektor ketenagakerjaan Indonesia,” tutup Fahd A Rafiq.
Penulis : FNID