Fahd A Rafiq Bangga Atas Keberhasilan Indonesia Menjaga Stabilitas Inflasi, Capaian Terbaik Sejak 2000
Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq, bangga atas pencapaian Indonesia dalam menjaga stabilitas inflasi. Simak selengkapnya!
Bapera News - Indonesia berhasil mempertahankan tingkat inflasi pada tingkat yang sangat stabil dan terkendali sepanjang tahun 2023, mencatat pencapaian terbaik sejak tahun 2000.
Dalam laporan resmi yang dirilis hari ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa inflasi tahun 2023 berada pada angka 2,61% (year on year), menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5,51%.
Capaian positif ini menjadi bukti sinergi yang kuat antar berbagai pihak melalui Tim Pengendalian Inflasi Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah. Meskipun Indonesia masih dihadapkan pada ketidakpastian tinggi, termasuk gangguan cuaca akibat El Nino, koordinasi yang efektif mampu menahan gejolak harga.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq Menyatakan bahwa prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda untuk ikut mendukung pemerintah.
Baca Juga : Fahd A Rafiq Ingatkan Pemuda Harus Membantu Mencegah Hoaks Penipuan Klaim Bantuan BBM dan BLT
"Prestasi ini seharusnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat lebih aktif dalam mendukung program-program pemerintah. Kita perlu menjaga momentum positif ini dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan ekonomi yang mungkin muncul di masa depan.” Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (4/1).
Pencapaian inflasi Indonesia juga menonjol jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang masih menghadapi inflasi di atas target. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan sebagian besar Euro Area, masih berjuang untuk mempertahankan tingkat inflasi dalam target yang ditetapkan.
Analisis terhadap inflasi Desember 2023 menunjukkan bahwa komponen harga diatur Pemerintah, seperti tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan rokok kretek putih, menjadi penyumbang utama inflasi. Sementara itu, komponen inti tetap terjaga dalam tren melandai, mencerminkan stabilitas dalam fundamental ekonomi.
“Sinergi antara pemerintah dan pemuda merupakan kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif." Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (4/1).
Kenaikan harga pangan, terutama beras dan cabai, menjadi fokus utama sepanjang tahun 2023. Faktor gangguan cuaca akibat El Nino menyebabkan produksi pangan terutama padi dan cabai menjadi tidak optimal.
Pemerintah merespons dengan langkah-langkah proaktif, termasuk penguatan cadangan pangan beras, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan penyaluran bantuan pangan beras.
Dalam konteks tantangan ekonomi yang terus berubah, Menko Airlangga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan domestik dan global.
Meskipun target inflasi semakin ketat, komitmen dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali dalam rentang sasaran.
Prestasi luar biasa ini memberikan optimisme bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi dengan langkah-langkah yang terencana dan efektif, membangun dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penulis : AG