Kemenkes Beri Vaksin Cacar Monyet Mulai 24 Oktober, Siapa Saja yang Dapat?
Kemenkes RI bersiap menghadapi peningkatan kasus monkeypox dengan program vaksinasi yang dimulai pada 24 Oktober.
BaperaNews - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengambil langkah proaktif untuk menekan penyebaran kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Dalam upaya ini, mereka merencanakan program vaksinasi yang akan dimulai pada tanggal 24 Oktober 2023.
Program ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah kasus monkeypox, yang telah mencapai tujuh kasus pada Sabtu (22/10).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengonfirmasi bahwa semua kasus monkeypox yang terkonfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Ini membuat jumlah total kasus monkeypox di Indonesia menjadi delapan, sejak kasus pertama dilaporkan pada pertengahan 2022.
Menghadapi lonjakan kasus ini, Kemenkes berfokus pada pemberian vaksin cacar monyet kepada populasi yang paling berisiko terkena penyakit ini. Kriteria penerima vaksinasi mencakup laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis, tanpa memandang status HIV.
Data menunjukkan bahwa seluruh pasien monkeypox yang terkonfirmasi adalah laki-laki usia produktif.
Baca Juga : Kasus Positif Virus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah!
Dalam keterangan tertulisnya, Maxi mengungkapkan bahwa sekitar 71 persen dari pasien adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29 persen sisanya berusia 30-39 tahun. Selain itu, enam pasien monkeypox merupakan orang dengan human immunodeficiency virus (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.
Program vaksinasi yang dijadwalkan dimulai pada 24 Oktober 2023 akan menyasar sekitar 447 orang dengan kriteria utama di atas. Tempat-tempat pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, seperti Klinik Carlo dan Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, akan menjadi lokasi pelaksanaan vaksinasi.
Vaksin yang akan digunakan adalah vaksin monkeypox impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark, dengan merek dagang JYNNEOS®️ kemasan single-dose.
Penting untuk dicatat bahwa vaksin ini telah memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas, dengan Sertifikat Pelulusan Vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diterbitkan pada 17 Maret 2023.
Maxi memastikan bahwa stok vaksin monkeypox yang tersedia saat ini aman. Sebanyak 991 vial vaksin monkeypox telah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi monkeypox yang akan dimulai pada bulan Oktober.
Selain program vaksinasi, Kemenkes juga telah menjalankan berbagai upaya penanggulangan lainnya, termasuk surveilans dan terapeutik. Surveilans melibatkan penyelidikan epidemiologi dan persiapan laboratorium pemeriksa.
Terapeutik melibatkan penanganan simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus monkeypox, dan pemantauan kondisi pasien. Hingga saat ini, semua pasien monkeypox sedang menjalani perawatan intensif di dalam ruang isolasi di berbagai rumah sakit di Jakarta. Pasien akan tetap dipantau ketat hingga luka-luka akibat penyakit ini mengering dengan sempurna.
Baca Juga : Ada Virus Mematikan Baru di India Bernama 'Nipah'