Kebocoran Data Terjadi Lagi, Johnny G. Plate: Harus Sering Ganti Password
Johnny G. Plate buka suara terkait kebocoran data pribadi yang kini kembali terjadi lagi, ia menyebut bahwa masyarakat harus sering ganti password.
BaperaNews - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate merespon tentang kebocoran data pribadi yang kini kembali terjadi di dunia digital. Ia menghimbau agar masyarakat sering mengganti password di platform masing-masing.
“One time password itu harus selalu kita ganti sehingga kita bisa menjaga agar data kita tidak diterobos” ujarnya Sabtu (3/9).
Menurutnya, kebocoran data sering terjadi karena kelalaian masyarakat sendiri, yakni jika masyarakat tidak menjaga data masing-masing. Johnny G. Plate menyebut data pribadi punya nilai ekonomi tinggi yang berhubungan dengan kedaulatan dan geostrategic bangsa, sehingga data pribadi harus dikelola dengan benar.
Kominfo, lanjutnya, saat ini sedang memperjuangkan aturan baru tentang data lintas batas Negara agar bisa dikelola dengan baik.
“Di dalam negeri, penyelenggara sistem elektronik harus menjaga enkripsi yang baik sehingga bisa memberi perlindungan data pribadi masyarakat” imbuh Johnny G. Plate.
Selain itu, Johnny G. Plate mengklaim Kominfo sudah siap untuk menelusuri dimana potensi kebocoran data tersebut berada, juga akan dianalisis apakah data yang bocor relevan dengan data terkini.
Baca Juga : Berikut Cara Nonton Siaran TV Digital Tanpa Set Top Box
“Jika ditemukan ada potensi, maka kita akan lakukan audit teknologi security atau enkripsi di penyelenggara sistem elektronik itu” terangnya.
Sebelumnya viral jutaan data pribadi telah tersebar dan terjual, salah satunya diduga milik PT Jasa Marga Persero Tbk yang tersebar di sebuah forums hackers breached.to yang diunggah oleh akun Desorden.
Desorden mengunggah sampel data milik Jasa Marga pada Rabu (24/8), ia juga mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data milik PT JMTO. Data yang telah dihimpun sebanyak 252 GB berupa pengkodean dan dokumen di lima servernya. Data yang dibobol ialah data pelanggan, karyawan, data perusahaan, hingga data keuangan Jasa Marga.
Kasus kebocoran data yang juga viral ialah data SIM Card yang diunggah akun Bjorka. Bjorka mengklaim memiliki 1,3 Milyar data registrasi kartu SIM berbagai operator seluler sebesar 87 GB yang berisi NIK, nomor telepon, jenis operator seluler yang dipakai, dan tanggal penggunaan.
Bjorka juga mengaku telah menyebar 2 juta data sampel yang dikumpulkan sejak tahun 2017 sampai tahun 2020, data berasal dari pengguna operator seluler Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren, dan Tri.
Baca Juga : Dulu Dipaksa Setor Nomor HP Dan NIK, Kini Data Warga RI Bocor Dan Dijual Online