Kamala Harris Telah Resmi Jadi Capres AS dari Partai Demokrat

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris telah resmi menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. 

Kamala Harris Telah Resmi Jadi Capres AS dari Partai Demokrat
Kamala Harris Telah Resmi Jadi Capres AS dari Partai Demokrat. Gambar : Instagram/@kamalaharris

BaperaNews - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, secara resmi menerima pencalonannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. 

Momen bersejarah ini terjadi dalam Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, sebuah acara yang disambut dengan antusias oleh para pendukung Harris.

Dengan pengumuman ini, Harris kini menjadi kandidat utama dalam pemilihan presiden AS yang akan digelar pada November 2024 mendatang.

Dalam pidato penerimaannya, Kamala Harris menyampaikan pesan yang kuat dan inklusif.

"Jadi, atas nama rakyat, atas nama setiap warga Amerika, saya menerima pencalonan Anda sebagai presiden Amerika Serikat," ujarnya, yang disambut dengan sorakan meriah dari para pendukungnya.

Harris menegaskan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan bangsa dan mengajak semua warga, tanpa memandang ras, usia, atau latar belakang, untuk berpartisipasi dalam pemilu AS mendatang.

Pidato Harris tak hanya menyentuh isu-isu penting seperti pemilu yang bebas dan adil, tetapi juga menyoroti harapannya untuk masa depan Amerika Serikat.

"Dengan pemilihan umum ini, negara kita memiliki kesempatan yang berharga dan singkat untuk melupakan kepahitan, sinisme, dan pertempuran yang memecah belah di masa lalu," tuturnya.

Ia menekankan pentingnya bersatu sebagai warga Amerika, bukan sekadar anggota partai atau faksi tertentu.

Kamala Harris berjanji akan menjadi presiden yang mewakili seluruh warga Amerika, bukan hanya sebagian kecil.

"Anda selalu dapat mempercayai saya untuk mengutamakan negara di atas partai dan diri sendiri, untuk memegang teguh prinsip-prinsip dasar Amerika," kata Harris. 

Baca Juga : Viral! Presiden Rusia Vladirim Putin Cium Al Quran Berlapis Emas di Masjid Chechen

Prinsip-prinsip ini termasuk supremasi hukum, pemilu yang adil, dan pengalihan kekuasaan secara damai nilai-nilai yang menjadi dasar demokrasi Amerika Serikat.

Harris juga tidak lupa mengajak semua pendukungnya, baik yang muda maupun tua, untuk memberikan suara pada pemilu November mendatang.

Menurutnya, pemilu tersebut merupakan momen penting untuk memajukan negara dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sebelum konvensi, Harris telah memilih Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakil presidennya.

Walz menerima tiket kandidat cawapres dari Partai Demokrat sehari sebelum Harris, menandakan bahwa keduanya siap untuk menghadapi tantangan besar di pemilu mendatang.

Dalam pemilu AS ini, Harris dan Walz akan berhadapan dengan pasangan capres-cawapres dari Partai Republik, Donald Trump dan JD Vance. 

Trump dan Vance telah resmi diusung sebagai calon dari Partai Republik sejak Juli lalu, membuat kontestasi ini semakin menarik untuk diikuti.

Kamala Harris bukan hanya calon presiden biasa; ia adalah perempuan kulit hitam pertama dan orang Asia-Amerika pertama yang memegang tiket calon presiden dari Partai Demokrat.

Jika terpilih, Harris akan menjadi perempuan dan presiden India-Amerika pertama dalam sejarah Amerika Serikat. Fakta ini menambah bobot pencalonannya, dan menjadi simbol penting bagi banyak orang di seluruh negeri.

Dengan pencalonan ini, Harris membawa harapan bagi banyak orang yang percaya pada perubahan dan kemajuan. Ia mencerminkan keberagaman dan kekuatan yang ada di Amerika Serikat, serta kemampuan untuk melampaui batasan-batasan yang ada.

Baca Juga : Perancis Akan Donasi 100 Ribu Vaksin ke Berbagai Negara yang Terinfeksi