Israel Serang Bandara Yaman, Dirjen WHO Nyaris Jadi Korban
Dirjen WHO Tedros selamat dari serangan udara Israel di Bandara Sana’a, Yaman, yang menewaskan 2 orang dan melukai kru pesawat. Misi kemanusiaan tertunda.
BaperaNews - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, selamat dari serangan udara yang dilancarkan Israel ke Bandara Internasional Sana’a, Yaman, pada Kamis (26/12).
Serangan ini terjadi tepat sebelum Tedros dan tim WHO bersiap meninggalkan Yaman setelah menyelesaikan misi kemanusiaan di negara tersebut.
Serangan udara tersebut menghantam Bandara Internasional Sana’a dua jam sebelum pesawat yang ditumpangi Tedros akan terbang. Akibat serangan ini, dua orang dilaporkan tewas dan seorang anggota kru pesawat terluka.
Selain itu, serangan juga menyebabkan kerusakan parah pada menara pengawas lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan, serta landasan pacu bandara. Keberangkatan tim WHO pun terpaksa tertunda hingga bandara selesai diperbaiki.
Melalui akun media sosial X, Tedros menceritakan detik-detik serangan yang terjadi begitu mendalam.
Ia mengungkapkan bahwa serangan udara Israel datang tiba-tiba saat tim WHO sedang bersiap-siap untuk menaiki pesawat.
“Salah satu kru pesawat kami terluka, dan dua orang dilaporkan tewas,” ujar Tedros.
Tedros juga memastikan bahwa seluruh anggota tim WHO yang berada di lokasi selamat dari serangan tersebut.
Meskipun begitu, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Tedros juga menegaskan bahwa serangan ini menambah tantangan dalam misi kemanusiaan yang tengah dijalankan oleh WHO di Yaman.
Kunjungan Tedros ke Yaman bertujuan untuk menegosiasikan pembebasan staf PBB yang ditahan dan untuk menilai kondisi kesehatan serta kemanusiaan di negara yang tengah dilanda konflik tersebut.
Baca Juga : Iran Kecam Pembunuhan Mohammed Afif dalam Serangan Israel di Beirut
Misi yang berlangsung tersebut berakhir pada hari yang sama dengan serangan udara Israel.
Tedros kembali menekankan pentingnya pembebasan segera para tahanan yang masih ditahan di negara itu, sesuai dengan seruan yang sebelumnya disampaikan oleh WHO dan PBB.
Serangan yang terjadi juga menjadi bagian dari serangkaian serangan udara Israel yang menghantam sejumlah lokasi strategis di Yaman, termasuk Bandara Internasional Sana’a dan Pelabuhan Al-Hudaydah.
Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan akibat konflik yang berkepanjangan di Gaza, Palestina.
Media Israel melaporkan bahwa jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke Yaman dalam rangka menanggapi ancaman dari kelompok Houthi.
Sementara itu, kelompok Houthi yang berkuasa di sebagian besar wilayah Yaman membalas serangan tersebut dengan menargetkan kapal kargo Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan drone.
Serangan ini dipandang sebagai bentuk solidaritas Houthi terhadap warga Gaza yang menjadi korban serangan udara Israel sejak Oktober 2023.
Konflik yang terjadi di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 45.000 orang tewas, menurut laporan terbaru.
Baca Juga : Mantan Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Sebut Setiap Orang Israel adalah Teroris