Perancis Akan Donasi 100 Ribu Vaksin ke Berbagai Negara yang Terinfeksi
Perancis dan Amerika Serikat menyumbangkan vaksin mpox untuk menghadapi darurat kesehatan global.
BaperaNews - Pada Selasa (20/8), Perdana Menteri Perancis, Gabriel Attal, mengumumkan bahwa negara tersebut akan menyumbangkan 100.000 dosis vaksin mpox ke negara-negara yang mengalami keadaan darurat.
Keputusan ini diambil setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lonjakan kasus mpox, atau yang dikenal juga sebagai cacar monyet, di Afrika telah menjadi darurat kesehatan global.
Attal menjelaskan bahwa vaksin tersebut akan disalurkan melalui Uni Eropa (UE). Ini adalah langkah penting untuk membantu negara-negara yang sedang berjuang melawan wabah ini.
"Kami ingin siap menghadapi semua skenario dan semua risiko," ujarnya di media sosial X, menambahkan bahwa sekitar 232 lokasi vaksinasi telah disiapkan di Perancis jika terjadi wabah mpox di negara tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat juga tidak tinggal diam. Mereka mengumumkan akan menyumbangkan 50.000 dosis vaksin mpox ke Republik Demokratik Kongo.
Badan kesehatan dunia di bawah naungan PBB menyerukan agar produksi vaksin ditingkatkan secara besar-besaran dan vaksinasi menjadi prioritas utama bagi negara-negara yang terdampak.
Baca Juga: WHO Sebut Mpox Bukan COVID Baru Melainkan Ancaman Kesehatan Global yang Mengkhawatirkan
Pekan lalu, badan kesehatan Uni Afrika mengungkapkan bahwa sekitar 200.000 dosis vaksin akan disebarkan ke seluruh Afrika.
Ini berkat perjanjian dengan UE dan perusahaan obat Denmark, Bavarian Nordic, yang vaksinnya sudah disetujui pada tahun 2019. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyebaran virus mpox dapat ditekan.
Hingga saat ini, belum ada laporan kasus mpox di Perancis. Namun, Badan Kesehatan Masyarakat Swedia baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mendaftarkan kasus varian mpox Clade 1b yang lebih berbahaya. Ini menjadi kasus pertama di Eropa, dan pasien tersebut terinfeksi saat mengunjungi negara Afrika yang terkena dampak.
Virus mpox telah menyebar ke seluruh Republik Demokratik Kongo, merenggut lebih dari 570 nyawa sepanjang tahun ini.
Pemerintah Kongo melaporkan bahwa wabah juga telah terjadi di negara-negara tetangga seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda sejak Juli 2024. Dengan situasi yang semakin mengkhawatirkan, langkah-langkah pencegahan dan vaksinasi menjadi sangat penting.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Vaksinasi Terarah untuk Cegah Mpox daripada Vaksin Massal