Heboh! Video Warga Berebut Jadi Imam Masjid Berujung Ricuh di Kediri

Peristiwa mengejutkan terjadi di sebuah Masjid di Kediri, para warga berebut jadi imam saat pelaksaan Sholat Maghrib. Simak selengkapnya!

Heboh! Video Warga Berebut Jadi Imam Masjid Berujung Ricuh di Kediri
Heboh! Video Warga Berebut Jadi Imam Masjid Berujung Ricuh di Kediri. Gambar: Kumparan.com

BaperaNews - Heboh peristiwa mengejutkan terjadi di Masjid Almutakin, Turahang Manis, Rengo, Kota Kediri, Jawa Timur, ketika warga berebut jadi imam masjid saat Sholat Maghrib.

Konflik ini berakar pada sengketa antara keluarga ahli waris tanah wakaf masjid dan warga sekitar. Keluarga ahli waris yang ingin menjadi imam masjid pada waktu Maghrib, bertentangan dengan pakatan jadwal imam yang sudah disepakati, yang seharusnya diisi oleh warga setempat. Hal ini memicu ketegangan yang berujung pada tindak kekerasan.

Akibat peristiwa itu, 3 orang dikabarkan mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Hal ini memicu ratusan warga mendatangi rumah keluarga ahli waris untuk meminta pertanggungjawaban atas kekerasan yang terjadi.

"Saya melerai, tapi di cekik," kata korban lainnya, yang melerai kericuhan yang terjadi.

Karena hal ini, puluhan petugas polisi pun diturunkan untuk mengantisipasi terjadinya keributan yang lebih besar dengan melakukan pengamanan di sekitar masjid dan rumah keluarga ahli waris. Hingga kini, polisi masih mencoba menempuh jalur mediasi.

Heboh! Video Warga Berebut Jadi Imam Masjid Berujung Ricuh di Kediri. Gambar: Kumparan.com

Baca Juga : Respon RSHS Bandung Soal Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Dunia

Sebelumnya, telah terjadi sengketa hukum antara kedua pihak yang sampai ke jalur PTUN. Meski mediasi telah dilakukan oleh kepolisian, tampaknya belum menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Afnan Sumbagio dari ANJUS melaporkan langsung dari lokasi kejadian.

Peristiwa ini tidak hanya menciptakan ketidakharmonisan di lingkungan masjid tetapi juga menunjukkan pentingnya komunikasi dan kesepakatan bersama dalam mengelola tempat ibadah. Upaya penyelesaian konflik ini harus dilakukan dengan bijaksana dan inklusif, mengingat sensitivitas dan pentingnya masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Insiden di Masjid Almutakin menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya toleransi dan kepatuhan pada aturan yang telah disepakati bersama.

Warga berebut jadi imam, yang seharusnya menjadi simbol persatuan, justru berujung pada perpecahan dan kekerasan. Kejadian ini tidak hanya mencerminkan perbedaan pendapat dalam hal keagamaan tetapi juga menyoroti pentingnya menghormati kesepakatan dan menjaga ketenangan di tempat ibadah.

Insiden ini menjadi bukti betapa kepentingan individu atau kelompok bisa mengganggu ketenangan dan kesakralan tempat yang seharusnya menjadi simbol persatuan dan kedamaian.

Baca Juga : FT UGM Keluarkan Surat Edaran Larangan Keras Aktivitas LGBT di Lingkungan Kampus