Hati-Hati! Jakarta Berisiko Kena Wabah Rabies

Jakarta berisiko tinggi penularan rabies karena berbatasan dengan kawasan endemis. Dinas KPKP DKI Jakarta gencar melakukan upaya pencegahan, termasuk vaksinasi dan sosialisasi kepada warga. Baca berita untuk informasi lebih lanjut.

Hati-Hati! Jakarta Berisiko Kena Wabah Rabies
Hati-Hati! Jakarta Berisiko Kena Wabah Rabies. Gambar : Dok. Istimewa

BaperaNews - Jakarta disebut menjadi kota dengan resiko tinggi penularan rabies.

Kepala Dinas KPKP (Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian) DKI Jakarta Suharini mengungkap Jakarta ialah kawasan bebas rabies yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Mentan 556/Kpts/PD.640/10/2005 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.

“Meski demikian, wabah rabies di Jakarta beresiko tinggi terjadi penularan” kata Suharini hari Minggu (18/6).

Menurut Suharini, wabah rabies di jakarta beresiko tinggi jadi kota penularan rabies karena berbatasan dengan kawasan endemis rabies yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dimana hewan penular rabies (HPR) bisa masuk dengan mudah ke dalam kota Jakarta.

“Karena Jakarta ini berdampingan dengan kawasan endemis dan lintas HPR ke Jakarta tinggi” terangnya.

Sebab itu, Dinas KPKP sedang berusaha lakukan upaya pencegahan penyebaran wabah rabies di Jakarta dengan cara menggencarkan vaksinasi rabies bekerjasama dengan pemerintah kota yang berbatasan dengan Jakarta agar meningkatkan kekebalan warga pada rabies, memberi sosialisasi pada warga tentang penanganan pertama jika digigit HPR, mengendalikan populasi HPR, memberi sosialisasi kepada pemilik hewan HPR, dan melakukan surveilans virus rabies. 

Baca Juga : NTT Diisolasi Akibat Wabah Rabies

Upaya mencegah penularan rabies tersebut dilakukan bekerjasama dengan Komunitas Penyayang Hewan, Dokter hewan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, dan Klinik hewan agar bisa melakukan tindakan secara merata dan mencegah rabies terjadi Jakarta.

Diketahui rabies ialah virus yang menyebabkan infeksi parah dan kematian. Jumlah kematian akibat rabies di Januari-Juni 2023 ini terus naik. Rabies bahkan telah ditetapkan sebagai KLB (kasus luar biasa) di Nusa Tenggara Timur tepatnya di Sikka dan Timor Tengah Selatan karena banyaknya kasus rabies dan korban jiwa disana.

Per April 2023, sudah ada 31.113 kasus gigitan HPR, 23.211 kasus gigitan HPR yang sudah mendapat vaksin rabies, dan 11 kasus kematian manusia akibat rabies. 

Agar manusia terhindar dari rabies, cara utama ialah memberi vaksin pada HPRnya biasanya pada anjing, sebab jika ada anjing berkeliaran liar dan belum mendapat vaksin rabies, bisa menularkan rabies kepada manusia.

Kemenkes sendiri sudah memberi vaksin rabies untuk manusia sebanyak 241.700 viral dan serum 1.650 vial. Saat ini lebih dari 277.00 viral vaksin rabies dan 1.550 vial serum disebar di seluruh Indonesia untuk antisipasi rabies. 95% rabies disebabkan karena gigitan anjing. Segera beri vaksin rabies pada anjing peliharaan dan segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami gigitan anjing.

Baca Juga : Viral Bocah 5 Tahun Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies, Apa Gejalanya?