Hasil Riset Ungkap Game eSports Bermanfaat Untuk Kepribadian Pelajar

Sebuah hasil riset dari Universitas Indonesia (UI) menunjukkan bahwa games esport dapat membantu pelajar mengembangkan kepribadiannya.

Hasil Riset Ungkap Game eSports Bermanfaat Untuk Kepribadian Pelajar
Sebuah hasil riset menunjukkan bahwa games esport dapat membantu pelajar mengembangkan kepribadiannya. Gambar : Pixabay.com/Dok. ianvanderlinde

BaperaNews - Sebuah hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI) dan Mabar.com mengungkapkan bahwa bermain game eSports dapat membantu pelajar mengembangkan kepribadiannya.

Studi bertajuk Esports Students Athlete Research ini digelar oleh Tim Cognition, Affect, and Well-Being Laboratory (CAW Lab) Fakultas Psikologi UI bersama MABAR.com, platform gim kompetitif khusus pelajar.

Dalam penelitian tersebut, menyebutkan bahwa bermain game eSports dengan dukungan dan wadah yang baik bisa jadi sarana aktualisasi diri, sekaligus membentuk identitas pelajar cerdas berkarakter, serta mendorongnya menjadi pelajar Pancasila.

Riset dilakukan dengan membandingkan tiga kelompok pelajar yakni gamers kompetitif, gamers kasual, dan non-gamer.

Ketiga kelompok ini mendapatkan tugas yang sama untuk mengukur kemampuan kognitif dan psikologisnya, dimana ditemukan, kecenderungan bahwa pemain game kompetitif lebih baik daripada pemain game kasual.

“Setidaknya ada empat aspek kognitif dan psikologis utama dimana pelajar competitive gamer lebih unggul dibandingkan grup lainnya,” ujar Dr. Dyah T. Indirasari, M.A, psikolog dan Ketua Tim Peneliti dari CAW Lab Fakultas Psikologi UI.

Dalam pemaparan hasil riset di Jakarta pada Kamis pekan lalu, Dyah mengungkapkan, aspek yang unggul pertama adalah kontrol respon yang membuat orang lebih fokus. Aspek kedua adalah akurasi yang jauh lebih tinggi. Dan ketiga adalah kemampuan regulasi emosi yang lebih baik. Serta, keempat adalah kepribadian yang tidak impulsif dan tidak rentan stres.

Ketua CAW Lab Fakultas Psikologi UI Agnes Nauli S.W. Sianipar, M.Sc., Ph.D. menambahkan, aspek-aspek tersebut bisa menjadi bekal yang kuat dalam mengembangkan kepribadian yang baik bagi individu.

Baca Juga : Vokasi UI Mulai Kembangkan Mata Kuliah Game

Agnes mengatakan aspek kognitif seperti fungsi kontrol respons, juga merupakan hal yang mendasar dalam berbagai proses belajar akademik, olahraga, dan musik.

Selain itu, hasil riset turut menunjukkan game esports dapat melatih daya juang atau grit para pelajar. Kemampuan ini paling menonjol ditunjukkan oleh grup pelajar competitive gamers dibandingkan kedua grup lainnya.

Agnes mengatakan saat ini terdapat anggapan bahwa generasi muda sekarang adalah generasi yang lembek. Meski begitu, menurutnya, mereka menemukan bahwa game esports justru dapat meningkatkan grit pelajar.

“Dalam psikologi, grit dapat ditingkatkan bila seseorang memiliki tujuan, minat terkait tujuan tersebut, dan usaha yang kuat. Ketiga aspek tersebut terdapat di esports,” kata Agnes.

“Hasil riset juga menunjukkan bahwa grit dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi melalui esports,” imbuhnya. Penelitian juga menemukan, gamers kompetitif menggunakan esports sebagai wadah aktualisasi diri dan pembentukan identitas.

Sementara, Aziz Hasibuan, CEO dan Co-Founder Mabar.com mengatakan, wadah dari game esports dapat menjawab kekhawatiran orangtua maupun guru terkait dampak bermain game. Kata Aziz, ada sejumlah perbedaan mendasar dari bermain game secara kompetitif dan kasual.

Dalam game kompetitif atau esports, sebuah tim pelajar perlu bekerja sama, menjalankan strategi, dan mengasah akurasi, dimana aspek-aspek tersebut dinilai kurang terasa pada pemain kasual.

Aziz pun merekomendasikan, berdasarkan riset ini, sekolah dapat melakukan intervensi pada minat bermain game pelajar dengan memfasilitasi dan menjadikan sekolah sebagai Esports Development Center untuk Student Athlete.

“Dengan demikian, pelajar bisa memahami bagaimana mengarahkan hobinya bermain gim untuk mengembangkan karakternya, bukan sekadar kebutuhan hiburan,” kata Aziz.

Hasil riset Mabar Esports Student Athlete Research juga mengklaim, kekuatan karakter-karakter positif pada grup pelajar competitive player dapat menjadi fondasi pembentukan profil Pelajar Pancasila.

Menurut peneliti, ini sesuai Visi Kemendikbud 2020-2024 dengan enam elemen profil, yaitu Bernalar kritis; Kreatif; Mandiri; Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; Bergotong royong; dan Berkebinekaan global.

Baca Juga : Kolaborasi PUBG Mobile x Wingstop, Hadirkan Sejumlah Penawaran Menarik!