Grup Pelajar 'Bajing Kids' di Bali Pesta Miras Ajang Adu Kuat
Grup pelajar di Bali bernama 'Bajing Kids' dibubarkan atas perintah kepala sekolah mereka karena diduga lakukan pesta miras dan ajang adu kuat di Bali.
BaperaNews - Geng atau sebuah kelompok pelajar di Bali bernama 'Bajing Kids' dibubarkan atas perintah kepala sekolah mereka karena diduga lakukan pesta miras dan ajang adu kuat di Bali.
Namun tidak dijelaskan asal muasal grup pelajar Bajing Kids asal Bali tersebut. Geng tersebut terdiri dari siswa-siswa jenjang SMP-SMA.
“Kejadian ini sudah diketahui oleh kepala sekolah dari pihak SMPnya dan langkah dari kepala sekolah yang bersangkutan ialah mengumpulkan 13 orang tua siswa peserta grup pelajar Bajing Kids itu dan semuanya sepakat untuk bubarkan WA grup pelajar Bajing Kids” terang Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus.
Lebih lanjut, Jansen Avitus menuturkan grup pelajar Bajing Kids diketuai oleh seorang pelajar kelas 9 SMP Denpasar bernama Gregorius Fransiscus. Bajing Kids punya anggota 13 pelajar SMP dan 20 pelajar SMA yang berasal dari SMP asal ketua geng.
“Motif dari kelompok Bajing Kids ini ialah merekrut pelajar lain dengan biaya iuran Rp 15.000 per anak” lanjutnya.
Baca Juga : 3 Remaja Tewas Usai Dipaksa Minum Alkohol Oplosan 96 Persen
Kegiatan yang dilakukan Bajing Kids diantaranya pesta miras dan ajang adu kuat di Bali serta merokok bersama. Intinya, kegiatan yang dilakukan tidak pantas dilakukan oleh anak-anak seumuran mereka yang bisa merusak mental dan menjurus pada hal negatif.
“Kegiatan mereka itu pesta miras, merokok, dan lainnya yang bahaya untuk mental anak tersebut. Kami Polda Bali memberi himbauan pada orang tua siswa agar mengawasi pergaulan anak-anaknya. Anaknya itu sesering mungkin ajak berkomunikasi dan kumpul keluarga atau kegiatan positif lainnya” pungkas Jansen Avitus.
Pihak sekolah sendiri sudah memberi pembinaan pada para anggota geng Bajing Kids serta orang tuanya. Pihak sekolah memberi ancaman akan memberi sanksi berat seperti dikeluarkan dari sekolah jika kembali melakukan kegiatan serupa seperti pesta miras, ajang adu kuat di Bali, merokok, dan hal negatif lainnya.
Kali ini pihak sekolah memberi maaf, hanya memberi pembinaan, namun jika sampai diulangi maka akan diberi sanksi berat.
Orang tua juga diminta untuk lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus hal negatif di usia mereka yang masih muda dan menjadi sosok penerus generasi bangsa. Orang tua diminta bekerjasama dengan guru di sekolah untuk bersama-sama memberi pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.
Baca Juga : Oknum Polisi di Riau Ditangkap Dalam Kasus Pesta Sabu