Ganjar Pranowo Minta Maaf, Kapolda Jateng Janji Akan Bebaskan 64 Warga Desa Wadas

Ganjar Pranowo minta maaf atas kejaduan yang terjadi di Desa Wadas, Kapolda Jateng Ahmad Luthfi beri penjelasan soal 64 warga yang sebelumnya ditangkap oleh pihak kepolisian. Simak berita lengkapnya!

Ganjar Pranowo Minta Maaf, Kapolda Jateng Janji Akan Bebaskan 64 Warga Desa Wadas
Ganjar Pranowo Dan Kapolda Jateng Janji Akan Bebaskan 64 Warga Desa Wadas Hari Ini. Gambar: kendalku.pikiran-rakyat.com

BaperaNews - Kapolda Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa 64 warga Desa Wadas, Purworejo yang ditangkap oleh pihak kepolisian akan dipulangkan hari ini.

“Kita amankan kemarin sebanyak 64 orang, sekarang ada di Polres Purworejo. Hari ini akan kita kembalikan ke masyarakat,” ujar Luthfi saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (9/2).

Pihak kKapolda Jateng menyampaikan 64 warga yang diamankan oleh pihak kepolisian itu akan dikembalikan ke rumah mereka di Desa Wadas agar tidak terjadi kebingungan antara warga yang sudah menerima dan belum menerima pengukuran tanah.

“Jadi tidak ada penagkapan atau penahanan yang dilakukan. Silahkan cek hari ini akan kita bebaskan dan akan kembali agar pelaksanaan pengukuran berjalan dengan baik,” ujar Luthfi.

Diketahui sebelumnya, warga Wadas saat ini tengah melakukan penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek strategi nasional (PSN) Bendungan Bener sejak tahun 2016. Penolakan ini pun kerap mendapat tekanan dari aparat kepolisian.

Pada Selasa (8/1) kemarin, ribuan parat keplisian dengan senjata lengkap dikerahkan ke Desa Wadas untuk melakukan pengawasan dalam kegiatan pengukuran. Namun kegiatan itu beralih menjadi sweeping dan pencoptan banner penolakan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga hingga ke wilayah hutan.

Baca Juga: Konflik Pembangunan Bendungan Di Desa Wadas, Ganjar Pranowo Minta Warga Tidak Perlu Takut

Warga Desa Wadas menyebutkan jumlah warga yang ditangkap oleh aparat kepolisian sekitar 64 orang. Termasuk diantaranya anak-anak dan kelompok orang lanjut usia. Berbagai elemen masyarakat sipil, seperti PBNU, Muhammadiyah hingga KontraS mengkritik keras terkait langkah yang diambil oleh pihak kepolisian.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sudah minta maaf kepada Warga Wadas terkait dengan kejadian tersebut.

"Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf," jelas Ganjar Pranowo 

Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa dirinya sudah mengklaim dirinya sudah melakukakn komunikasi dengan Kapolda Jateng  dan Komnas HAM untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo.

Ganjar Pranowo  mengklaim Jawa Tengah kini memang sedang ada program yang cukup banyak terkait dengan Bendungan. Dan salah satunya yang masih berproses di Wadas Purworejo hingga Pemalang. Ia menyebutkan proyek di Wadas akan dilakukan komunikasi khusus.

"Proses ini memang berjalan cukup lama sejak, bahkan dan khusus yang di Purworejo ini yang ingin kita dapatkan adalah aliran irigasi yang bisa mengairi Wadas, yang barangkali tidak tersampaikan dengan baik," jelas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: KontraS Kecam Polda Jateng, Minta Tarik Mundur Aparat dari Wadas