Konflik Pembangunan Bendungan Di Desa Wadas, Ganjar Pranowo Minta Warga Tidak Perlu Takut

Konflik antara aparat dan warga desa Wadas terkait pembangunan bendungan terus terjadi, Ganjar Pranowo menghimbau masyarakat untuk tidak takut. Simak berita lengkapnya!

Konflik Pembangunan Bendungan Di Desa Wadas, Ganjar Pranowo Minta Warga Tidak Perlu Takut
Ratusan warga Desa Wadas, Purworejo memblokade akses jalan dan menolak pertambangan material Bendungan Bener. Aksi ini berakhir bentrok antar kedua pihak. Gambar: BERITA DIY / Bagus Aryo Wicaksono

BaperaNews - Kedatangan aparat kepolisian ke Desa Wadas, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2) pagi. Kedatangan aparat kepolisian ini pada awalnya bertujuan untuk mengawal pengukuran tanah untuk kepentingan proyek dari BPN Jawa Tengah untuk pembangunan bendungan yang kemudian beralih menjadi konflik serta penangkapan sejumlah warga.

Di desa tersebut, sejumlah aparat kepolisian dilaporkan melakukan pengukuran hutan tekait dengan rencana penambangan batu andesit pada proyek Bendungan atau waduk Bener.

Selain itu, sejumlah aparat pun dikabarkan melakukan penyisiran desa dan menurunkan banner penolakan warga atas tambang batu andesit. Aparat juga mengejar beberapa warga Wadas, melakukan penangkapan, serta mengepung sejumlah warga dan juga kawasan masjid.

Kehadiran polisi bersenjata lengkap dengan baju pelindung dan tameng pun membuat warga Desa Wadas ketakutan. Warga yang tidak ingin diketahui namanya pun menyebutkan polisi yang datang ke Desa Wadas jumlahnya mencapai 500 orang.

Ia menyebutkan pada saat itu warga tengah melakukan mujahadah penolakan tambang batuan untuk proyek Bendungan Bener namun dikepung oleh pihak kepolisian.

"Sampai akhirnya waktu Zuhur. Setelah waktu Zuhur polisi sama warga alasannya mau masuk masjid, mau salat. Warga diarahin ambil wudu. bukannya diarahin ke [tempat] wudu [justru] diarahin ke mobil tahanan," jelasnya.

Warga pun panik dan berlarian masuk ke rumah warga lain. Peristiwa ini pun terjadi hingga sore hari. Polisi sempat meminta warga untuk pulang ke rumah masing-masing, namun malah ditangkap.

Baca Juga: Usai Dirinya Jatuh dari Sepeda, Ganjar Pranowo Langsung Kerja Seperti Biasanya

“Sampai sore warga yang katanya aman disurug pulang. Malah dibawa lagi,” ujarnya

Warga mengungkapakan bahwa warga yang ada di dalam masjid dikunci dari luar dan warga yang berada di luar masjid di tangkap oleh pihak kepolisian. Ia menyampaikan bahwa warga pun sudah lelah.

“Yang di dalam yang disuruh pulang masih ditangkepin lagi. Kita sudah lelah,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyampaikan aparat yang dikerahkan ke Desa Wadas tidak melakukan tindak kekerasan terhadap warga.

“Saya ikut di lapangan, di Wadas memastikan tidak ada kekerasan,” ujar Ahmad

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan adanya kegiatan pengukuran yang dilakukan di Desa Wadas.

Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa kehadiran polisi tidak lepas dari menjaga siyuasi kamtibmas agar semua berjalan aman dan kondusif. Ganjar Pranowo meminta agar warga tidak menyikapi hal tersebut secara berlebihan.

“Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja, tidak perlu ditakuti, tidak aka nada kekerasan,” kata Ganjar Pranowo