11 Fakta Dark Web, Sisi Gelap Internet yang Jarang Diketahui Orang
Sebagaimana sisi gelap dunia tersembunyi, dark web menawarkan kerahasiaan yang mengundang ketertarikan banyak orang.

BaperaNews - Dark web adalah bagian dari internet yang tidak terindeks oleh mesin pencari biasa dan hanya dapat diakses menggunakan perangkat khusus seperti browser TOR.
Meski sulit diakses dan tersembunyi, dark web menyimpan berbagai aktivitas yang menimbulkan rasa penasaran sekaligus ketakutan.
Sebagaimana sisi gelap dunia tersembunyi, dark web menawarkan kerahasiaan yang mengundang ketertarikan banyak orang.
Namun, apakah semua yang ada di dark web benar-benar seburuk yang dibayangkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak fakta-fakta dark web berikut ini.
Baca Juga: 10 Sisi Gelap Esport, Fakta Kelam di Balik Ketenarannya
1. Bisa Diakses dengan TOR
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Untuk mengakses dark web, pengguna memerlukan perangkat lunak khusus, yaitu TOR Browser (The Onion Router).
Browser ini merupakan modifikasi dari Firefox dan dirancang untuk melindungi identitas pengguna melalui enkripsi kompleks.
TOR memberikan akses ke situs tersembunyi di dark web, tetapi meskipun menawarkan privasi lebih, keamanan pengguna tidak sepenuhnya terjamin.
Selain itu, meski TOR memberi anonimitas, banyak hacker berpengalaman yang tetap dapat melacak aktivitas pengguna di dark web.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa dark web kerap dianggap berbahaya, meskipun menarik perhatian banyak orang.
2. Menyimpan Ribuan Petabyte Informasi
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Menurut beberapa studi, dark web memiliki kapasitas data yang sangat besar, mencapai ribuan petabyte.
Pada 2001, studi dari University of California menemukan bahwa dark web memiliki 7,5 petabyte (7.500 terabyte) informasi.
Dalam dua tahun, jumlah tersebut bahkan meningkat sebesar 91.850 petabyte.
Berbeda dengan internet umum, dark web menyimpan informasi yang tidak biasa, seperti data transaksi ilegal, identitas curian, dan dokumen rahasia yang sulit diakses.
Sebagian besar informasi ini tidak terlihat di permukaan internet biasa karena sifatnya yang anonim dan sulit dilacak.
Data yang tersimpan lebih bersifat pribadi dan ilegal, mulai dari data curian hingga arsip rahasia yang hanya dapat diakses oleh pihak tertentu dengan tujuan tidak sah.
3. Tempat Penipuan Online Terbesar
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Penipuan adalah salah satu aktivitas paling umum di dark web. Banyak situs sengaja dibuat untuk menjebak pengguna yang kurang waspada.
Misalnya, terdapat penipuan yang menawarkan barang palsu atau layanan ilegal, seperti jasa pembunuh bayaran.
Situs-situs ini hanya bertujuan menguras uang pengguna tanpa memberikan layanan yang dijanjikan.
Salah satu contohnya adalah penipuan situs Hitman for Hire yang menawarkan layanan pembunuh bayaran.
Meski menerima bayaran lebih dari £400.000, namun tak ada pembunuhan yang dilakukan oleh penyedia jasa ini.
Baca Juga: 7 Sisi Gelap Dunia Model, Ternyata Tak Seglamor yang Terlihat
4. Produk Palsu Dijual Secara Bebas
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Produk palsu menjadi salah satu komoditas paling banyak dijual di dark web, seperti ijazah, sertifikat, paspor, dan dokumen identitas palsu yang mudah ditemukan.
Beberapa pengguna bahkan menyewa hacker untuk mengubah data di sistem universitas atau perusahaan besar demi keuntungan pribadi.
Penjualan produk palsu ini sulit dilacak karena identitas pembeli dan penjual terlindungi oleh enkripsi yang sangat kuat.
Uniknya, permintaan terhadap barang-barang ilegal ini cukup tinggi di pasar gelap dark web.
Contoh penjualan produk palsu di dark web ini terjadi di Italia, ketika ditemukan ada 250 ribu orang yang membeli sertifikat vaksinasi Covid-19 palsu.
Tak hanya sertifikat, ada juga yang menjual vaksinasi Covid-19 palsu. Hal ini tentu sangat beresiko bagi si penerima vaksin.
5. Perdagangan Manusia dan Kejahatan Terorganisir
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Fakta mengerikan lainnya di dark web adalah banyaknya perdagangan manusia yang terjadi.
Identitas penjual dan pembeli dilindungi dengan baik, sehingga sulit dilacak oleh pihak berwenang.
Di Amerika Serikat, perdagangan manusia melalui dark web telah mencapai angka mengejutkan, dengan korban yang sering dipaksa bekerja sebagai budak atau dalam aktivitas ilegal lainnya.
Menurut laporan Biztech Academy, di Amerika Serikat, dark web menjadi salah satu platform yang mendukung perdagangan manusia, dengan nilai transaksi mencapai USD150 miliar.
Korban diperdagangkan untuk perbudakan dan prostitusi melalui dark web, sehingga aktivitas ini tersembunyi dari pengawasan publik.
Perdagangan manusia ini menunjukkan bagaimana dark web memfasilitasi kejahatan serius yang berdampak pada banyak nyawa.
6. Maraknya Penjualan Obat Terlarang
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Dark web juga terkenal sebagai tempat besar bagi peredaran obat-obatan terlarang.
Pada Juli 2017, AlphaBay, salah satu marketplace terbesar di dark web yang menjual narkotika berhasil dilumpuhkan.
Sebelum penutupan, AlphaBay diperkirakan menangani transaksi harian bernilai ratusan ribu dolar, dengan lebih dari 200.000 klien dan 40.000 vendor yang terlibat dalam berbagai transaksi ilegal, termasuk narkoba.
Pada Oktober 2024, Kepolisian Belanda berhasil menangkap pemilik dua marketplace terbesar di dark web, Bohemia dan Cannabia.
Keduanya dikenal sebagai tempat transaksi barang ilegal, termasuk narkoba, dengan total listing mencapai 82 ribu setiap harinya dan sekitar 67 ribu transaksi per bulan.
Diperkirakan, pemasukan dari kedua marketplace ini mencapai 12 juta euro selama September 2023.
Sementara itu, sebuah studi menunjukkan sekitar 20% pembelian narkoba di Irlandia pada 2021 terjadi lewat dark web.
Data-data di atas menunjukkan bahwa dark web sangat berperan dalam peredaran narkoba hampir di seluruh belahan dunia.
Baca Juga: 11 Sisi Gelap Filipina: Fakta Tersembunyi di Balik Keindahan Alamnya yang Memukau
7. Tempat Penjualan Data Pribadi
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Dark web adalah tempat utama bagi penjual data pribadi curian, termasuk kartu kredit dan nomor identitas.
Data curian ini dijual dengan harga rendah, memungkinkan pengguna tak bertanggung jawab memakai kartu kredit orang lain untuk transaksi ilegal.
Pada Mei 2024, kelompok peretas bernama ShinyHunters mengklaim bertanggung jawab atas peretasan TicketMaster yang mengungkap data pribadi lebih dari 500 juta pemegang akun.
Informasi ini kemudian ditawarkan seharga USD500.000 di forum dark web, meskipun tidak jelas apakah transaksi tersebut berhasil.
Di Indonesia, seorang mantan karyawan pinjaman online ditangkap pada 2023 silam karena menjual data pribadi 20.000 nasabah Bank BCA melalui dark web.
Dengan banyaknya data pribadi yang diperjualbelikan, dark web mengancam privasi dan keamanan pengguna internet yang menjadi korban.
8. Privasi yang Tidak Sepenuhnya Terjamin
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Meski dark web menawarkan anonimitas, namun privasi pengguna tetap rentan bocor.
Banyak hacker berpengalaman yang dapat melacak identitas pengguna, dan enkripsi yang ada tidak sepenuhnya melindungi pengguna dari pelacakan atau akses data ilegal.
Ketidakpastian privasi ini menambah risiko besar bagi siapa saja yang mengakses dark web tanpa memerhatikan keamanannya.
9. Menggunakan Cryptocurrency untuk Transaksi
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Bitcoin dan cryptocurrency lainnya adalah mata uang utama dalam transaksi di dark web.
Cryptocurrency adalah mata uang kripto aset digital yang dapat digunakan untuk transaksi antarpengguna tanpa perlu melewati pihak ketiga.
Dengan cryptocurrency, pengguna dapat menjaga anonimitas dan menghindari pelacakan lembaga keuangan atau pemerintah.
Namun, ini juga memudahkan aksi kriminal karena transaksi sulit dilacak.
Cryptocurrency membuat transaksi ilegal terus berlangsung, menjadikannya populer di kalangan pengguna dark web.
10. Hanya Bagian Kecil dari Internet Secara Keseluruhan
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Dark web sebenarnya hanya bagian kecil dari internet. Meski sering dianggap luas, dark web hanya mencakup ribuan situs yang terbatas.
Bagian terbesar dari internet justru diisi oleh Deep Web yang menyimpan data tak terindeks seperti email, database, dan informasi pribadi.
Menurut perkiraan, dark web hanya mencakup sekitar 5% dari total konten internet.
Sementara deep web diperkirakan mencakup lebih dari 200.000 website, dengan total volume data publik mencapai 400 hingga 500 kali lipat dari surface web.
11. Digunakan Juga untuk Aktivitas Legal
Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai
Tak semua aktivitas di dark web ilegal. Beberapa organisasi, jurnalis, dan aktivis memanfaatkan dark web untuk melindungi privasi dalam kondisi tak aman.
Di negara-negara dengan sensor ketat, dark web menjadi alternatif untuk berbicara bebas tanpa ancaman.
Salah satu alat yang populer adalah SecureDrop, yang memungkinkan whistleblower atau sumber informasi untuk mengirimkan dokumen atau pesan secara aman tanpa mengungkapkan identitas mereka.
Media besar seperti Forbes, Vice Media, The Guardian dan The New Yorker telah mengimplementasikan SecureDrop untuk memfasilitasi komunikasi dengan sumber mereka.
SecureDrop ini merupakan proyek sumber terbuka yang disponsori oleh Freedom of the Press Foundation.
Baca Juga: 9 Sisi Gelap Penangkaran Paus Orca, Fakta Kelam di Balik Gemerlap Hiburan Manusia
Dark web bukan hanya sisi gelap internet, tetapi juga ruang bagi individu yang membutuhkan kebebasan dan perlindungan privasi.
Dark web merupakan bagian tersembunyi dari internet yang menyimpan banyak misteri.
Meskipun hanya bagian kecil dari internet, dark web menampilkan sisi gelap internet yang jarang diketahui.
Penjualan produk ilegal, perdagangan manusia, hingga pencurian data pribadi adalah sebagian fakta kelam di baliknya.
Memahami fakta tentang dark web penting agar kita tetap waspada terhadap ancaman di dunia maya.
Privasi dan keamanan adalah tanggung jawab setiap pengguna internet, sehingga penting untuk berhati-hati.