Hukum Menjual Barang Temuan dalam Islam, Apakah Benar Diperbolehkan?
Apa hukum menjual barang temuan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

BaperaNews - Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menemukan barang yang tercecer di jalan, tempat umum, atau bahkan di lingkungan kerja.
Barang-barang ini bisa berupa uang, dompet, ponsel, atau barang lain yang bernilai.
Sebagian orang yang dapat barang temuan mungkin akan berusaha mencari pemiliknya.
Namun, tak sedikit juga orang yang menemukan barang temuan akan langsung mengambilnya untuk digunakan atau bahkan dijual.
Lalu, bagaimana Islam memperlakukan barang temuan? Apakah menggunakan atau menjual barang temuan diperbolehkan?
Baca Juga: Bolehkah Lebaran Pakai Baju Hitam? Cek Faktanya di Sini
Apa yang Harus Dilakukan saat Menemukan Barang yang Bukan Milik Kita?
Di literatur kitab fikih ada beberapa penjelasan yang mengatakan bahwa sunah bagi seseorang yang amanah untuk mengambil barang temuan dan mengumumkan penemuannya itu.
وموضوع الفصل: هل يجبُ أخذُ اللقطة ، أم تركُها؟ نقل المزني عن الشافعي رحمه الله في المختصر قال: «ولا أحبُّ لأحدٍ ترك لقطةٍ وجدها إذا كان أميناً عليها» . وفيه استحباب أخذها.
Artinya : “Inti dalam dalam pembahasan fasal ini : ‘Apakah wajib untuk mengambil barang temuan atau membiarkannya?’ Dalam hal ini Imam Muzani pernah menukil keterangan dari Imam asy-Syaafi’i dalam kitab al-Mukhtashor, Imam asy-Syafi’i pernah berkata ‘Aku tak menyukai terhadap seseorang yang membiarkan barang temuan tergeletak apabila ia berstatus orang yang terpercaya dalam mengamankan benda tersebut”. Dalam Qaul dari Imam asy-syafi’i ini terkandung penetapan disunnahkan untuk mengambilnya.” demikian bunyi kitab Majmu Syarh Muhadzab.
Pendapat yang memperbolehkan mengamankan barang temuan ini berpandangan bahwa wajib hukumnya menjaga barang sesama muslim.
Namun, jika si penemu barang mengetahui bahwa dirinya tamak, maka mengambil barang temuan itu hukumnya menjadi haram.
Berbeda dengan Imam Syafi’i, Imam Maliki dan Hambali berpandangan bahwa makruh hukumnya mengambil atau memungut barang temuan.
Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan menjerumuskan si penemu untuk menggunakan barang yang bukan haknya.
Selain itu, dikhawatirkan ada kelalaian dalam mengurus barang temuan, seperti lupa untuk mengumumkan barang yang ia temukan itu.
Oleh karena itu, menurut pandangan ini lebih baik untuk membiarkannya saja.
Baca Juga: Apa Hukum Memakai Sampo Penghitam Rambut dalam Islam?
Barang Temuan Boleh Dijual, Asal…..
Dalam ajaran Islam, terdapat aturan yang jelas mengenai cara memperlakukan barang temuan (luqathah, اللقطة), termasuk hukum menjualnya.
Dalam beberapa kondisi, barang temuan boleh dimiliki atau dijual, tetapi ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Apabila barang yang ditemukan tak bernilai harta, maka si penemu boleh langsung memilikinya dan tak perlu diumumkan.
Namun, jika barang yang ditemukan memiliki nilai harta dan jumlahnya sedikit, maka harus diumumkan sebentar saja.
Jika pemiliknya tak lagi mencarinya, maka diperbolehkan untuk menggunakannya.
Hal ini berdasarkan keterangan dalam kitab Kifayatul Akhyar, yang berbunyi:
إِذَا وَجَدَ مَا لاَ يَتَمَوَّلُ كَزَبِيْبَةٍ وَنَحْوِهَا فَلاَ يُعَرَّفُ وَلِوَاجِدِهِ اْلاسْتِبْدَادُ بِهِ وَإِنْ تَمَوَّلَ وَهُوَ قَلِيْلٌ فَاْلأَصَحُّ أَنَّهُ لاَ يُعَرَّفُ سَنَةً بَلْ يُعَرَّفُ زَمَنًا يُظَنُّ أَنَّ فَاقِدَهُ يُعْرِضُ عَنْهُ غَالِبًا وَضَابِطُ الْقَلِيْلِ مَا يَغْلِبُ عَلَى الظَّنَّ أَنَّ فَاقِدَهُ لاَ يَكْثُرُ أَسَفُهُ عَلَيْهِ وَلاَ يَطُوْلُ طَلَبُهُ غَالِبًا
Artinya : “Jika menemukan barang yang tidak bernilai harta, misalnya biji-bijian dan lainnya, maka tidak perlu diumumkan dan bagi yang menemukan boleh memilikinya. Jika berupa barang yang bernilai harta dan jumlahnya sedikit, maka menurut pendapat yang paling sahih tidak perlu diumumkan selama setahun, akan tetapi cukup diumumkan sebentar saja sekiranya pemiliknya sudah tidak memperdulikannya. Batasan sedikit adalah barang sekiranya tidak banyak merugikan orang yang kehilangan dan mencarinya juga tidak lama.”
Tapi perlu diingat, umat muslim boleh menggunakan barang temuan, baik yang bernilai harta maupun tidak, dengan syarat jika si pemilik datang, maka diwajibkan untuk mengganti.
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللُّقَطَةِ الذَّهَبِ أَوْ الْوَرِقِ فَقَالَ اعْرِفْ وِكَاءَهَا وَعِفَاصَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً فَإِنْ لَمْ تَعْرِفْ فَاسْتَنْفِقْهَا وَلْتَكُنْ وَدِيعَةً عِنْدَكَ فَإِنْ جَاءَ طَالِبُهَا يَوْمًا مِنْ الدَّهْرِ فَأَدِّهَا إِلَيْهِ
“Rasulullah saw pernah ditanya tentang barang temuan berupa emas atau perak, lalu beliau berkata, ‘Kenalilah pengikat dan penutupnya, lalu umumkan satu tahun. Jika tidak diketahui (pemiliknya), maka gunakanlah dan hendaknya barang itu bagaikan titipan di sisimu. Tetapi jika datang pemiliknya mencari barang itu suatu hari dari masa, maka serahkanlah barang itu padanya,” HR Imam Bukhari dan Muslim.
Baca Juga: Niat Salat Sunah Setelah Haid, Apakah Ada?
Hukum Mengambil Barang Temuan di Makkah
Aturan menggunakan barang temuan diperbolehkan jika barang tersebut ditemukan di luar Makkah.
Jika barang tersebut ditemukan di Makkah, maka mengambilnya adalah haram, kecuali untuk diumumkan.
Hal ini dikatakan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari.
“...Bumi Makkah tidak boleh disingkirkan durinya dan tidak boleh ditebang pohonnya dan tidak boleh diburu hewan buruannya dan tidak ditemukan satupun barang temuan kecuali harus dikembalikan kepada yang mengenalnya (pemiliknya),"
Kesimpulan
Hukum menjual barang temuan dalam Islam tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal ini.
Pertama, diperbolehkan untuk menjual atau menggunakan barang temuan, asal telah melalui beberapa syarat yang telah diatur.
Kedua, dilarang untuk mengambil barang temuan karena ditakutkan akan menjerumuskan si penemu kepada hal-hal tercela.
Referensi:
- Jateng.nu.or.id. Sikap terhadap Barang Temuan. Tautan: https://jateng.nu.or.id/opini/sikap-terhadap-barang-temuan-c1vM6
- Bincang Syariah. Hukum Menjual Barang Temuan. Tautan: https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ubudiyah/hukum-menjual-barang-temuan/
- Detik.com. Jangan Ambil Barang Temuan Sembarangan di Tanah Suci, Ini Alasannya. Tautan: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7376997/jangan-ambil-barang-temuan-sembarangan-di-tanah-suci-ini-alasannya