Fahd A Rafiq Mengapresiasi Langkah Menhan Prabowo Memperkuat Pertahanan Indonesia dengan Kontrak Pengadaan Rafale Tahap Ketiga
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto efektifkan kontrak pengadaan tahap ketiga pesawat tempur Rafale. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Komitmen Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dalam memperkuat pertahanan Indonesia dan menyediakan alutsista terbaik untuk TNI kembali terbukti dengan efektifnya kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga.
Kontrak ini, yang mulai berlaku pada 8 Januari 2024 melibatkan produsen pesawat terkemuka Prancis, Dassault Aviation, dan melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat tempur generasi 4.5 untuk Pemerintah Indonesia.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan bahwa langkah pembelian pesawat tempur ini menjadi langkah yang cerdas di mana akan membuat militer semakin kokoh sebagai garda terdepan pertahanan Indonesia.
"Inisiatif Menteri Pertahanan untuk memiliki pesawat tempur Rafale sebagai bagian dari alat pertahanan Indonesia adalah langkah yang cerdas. Ini bukan hanya tentang militer, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga keamanan negara. Kami yakin Kita Harus mendukung langkah-langkah positif seperti ini," ujar Fahd A Rafiq, Selasa (16/1).
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama pada September 2022 (6 unit) dan tahap kedua pada Agustus 2023 (18 unit). Dengan total 42 unit, pesawat tempur Rafale menjadi aset yang vital untuk menjaga kedaulatan negara di udara.
Pesawat tempur Rafale adalah pesawat canggih generasi 4.5 yang telah menjadi andalan negara-negara anggota NATO. Dikenal sebagai pesawat omnirole, Rafale memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai jenis misi, termasuk superioritas udara, pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan dalam kedalaman, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Pesawat ini juga dikenal karena kompatibilitasnya dengan berbagai jenis persenjataan, termasuk rudal udara-ke-udara jarak jauh "Beyond Visual Range" (BVR) seperti METEOR dan MICA.
Rafale dapat membawa berbagai jenis persenjataan lain, seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu, dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm.
“Saya berharap bahwa pesawat Rafale akan menjadi peningkatan nyata dalam kemampuan pertahanan Indonesia dan berkontribusi pada perdamaian di kawasan," ujar Fahd A Rafiq, Selasa (16/1).
Kedatangan pesawat tempur Rafale, yang diharapkan pada awal tahun 2026, dianggap sebagai langkah signifikan dalam meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU. Pesawat ini tidak hanya memberikan keunggulan dalam pertahanan udara, tetapi juga memperkaya kemampuan TNI AU dalam berbagai jenis operasi dan misi.
Dengan komitmen kuat terhadap modernisasi alutsista, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuktikan perannya dalam memajukan kemampuan pertahanan Indonesia. Pesawat tempur Rafale diharapkan menjadi aset strategis dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara di tengah dinamika geopolitik regional dan global.
Penulis : AG