Fahd A Rafiq Bicara Indonesia Perkuat Kemitraan Ekonomi Jangka Panjang untuk Rantai Pasok Global
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq, menanggapi persoalan Indonesia perkuat kemitraan ekonomi jangka panjang untuk rantai pasok global.
Bapera News - Pertumbuhan ekonomi nasional yang konsisten berada di atas 5 persen dalam periode 7 triwulan terakhir setelah bangkit dari pandemi menjadi modalitas kuat untuk menarik kemitraan ekonomi dalam jangka panjang.
Indonesia perlu mesin pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan investasi pada bonus demografi dan teknologi.
Salah satu mitra strategis Pemerintah yakni Amerika Serikat (AS). Saat ini kedua negara tersebut juga tengah menjalin kerja sama ekonomi dalam bentuk baru melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), dimana pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi topik prioritas yang dibahas.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menanggapi, perihal Indonesia memperkuat kemitraan ekonomi untuk jangka panjang rantai pasok global, Indonesia terus berupaya untuk menekan kerja sama ekonomi melalui peningkatan standar dan keterlibatan peran swasta, Indonesia menggagas kerja sama ekonomi, salah satunya pemanfaatan industi nikel.
“Pemerintah terus memperkuat kemitraan ekonomi untuk jangka panjang rantai pasok global, Indonesia kini terus berupaya untuk menekan kerja sama ekonomi melalui peningkatan standar dan keterlibatan peran swasta, salah satunya dengan pemanfaatan industri nikel untuk Electric Vehicle (EV). Serta industri berteknologi tinggi. Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di Dunia, karena itu Indonesia harus bisa menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai lithium di Dunia.” Ujar Fahd A Rafiq, Minggu (13/8).
Baca Juga : Indonesia Pamerkan Produk Militer di Kamboja, Fahd A Rafiq: Industri Militer Indonesia Mendunia
Fahd A Rafiq juga menambahkan, “Kita harapkan langkah Pemerintah untuk memperkuat Kerjasama ekonomi tersebut dapat berjalan lancar, dan kita sebagai negara yang mempunyai cadangan nikel terbesar di Dunia, dapat mempersiapkan agar kita bisa menjadi rantai pasok di Global.” Tutup Fahd El Fouz A Rafiq
Indonesia menggagas pembahasan kerja sama ekonomi Critical Minerals dalam IPEF sebagai komoditi penting dalam kemitraan jangka panjang. Salah satunya pemanfaatan nikel untuk Electric Vehicle (EV) serta komoditi penting lain untuk industri berteknologi tinggi.
Sebagai pemilik cadangan nikel terbesar dunia, Indonesia perlu mempersiapkan ekosistem kebijakan yang inklusif dan transparan agar menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok baterai lithium di dunia.
Indonesia perlu mendapatkan kemudahan dalam kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) di bawah Pemerintahan Joe Biden yang memberikan tax credits dalam proses manufaktur clean vehicle AS.
Kemudahan tersebut hanya diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin FTA dengan AS. Sebagai mitra dalam IPEF Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA tersebut.
Pertemuan tersebut juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) yang kerja samanya sedang berjalan.
Pembahasan juga dilanjutkan mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan pada 5-7 September 2023 mendatang di Jakarta.
Pertemuan tingkat tinggi ASEAN tersebut akan fokus pada pengembangan roadmap menuju Visi ASEAN 2045. Untuk itu, Indonesia berharap KTT ASEAN tersebut juga dapat dihadiri oleh Presiden AS Joseph Biden.
Baca Juga : Presiden Jokowi Uji Coba LRT, Fahd A Rafiq: Harapan Agar Masyarakat Menggunakan Transportasi Massal