Fahd A Rafiq: Ancaman Ada Di Depan Mata Indonesia, Tiongkok Kembali Klaim Laut Natuna

Fahd A Rafiq menyebut bahwa saat ini ancaman berada di depan mata Indonesia usai Tiongkok kembali klaim Laut Natuna Utara.

Fahd A Rafiq: Ancaman Ada Di Depan Mata Indonesia, Tiongkok Kembali Klaim Laut Natuna
Fahd A Rafiq menyebut bahwa saat ini ancaman berada di depan mata Indonesia usai Tiongkok kembali klaim Laut Natuna Utara. Gambar : Unsplash.com/Dok. Joel Vodell

BaperaNews - Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq menyebut bahwa bulan ini ada beberapa negara yang berbenturan dengan Tiongkok dan konflik terjadi di laut China Selatan. Hal tersebut sudah bergerak dan memanaskan mesin perang, beberapa negara yang terlibat ialah Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam. 

“Semua ini terjadi karena bermasalah dengan Tiongkok dalam wilayah laut di China Selatan. Mengapa terjadi konflik? karena Tiongkok melawan semua aturan laut di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan cara meng klaim Nine Dash Line,” ucap Fahd A Rafiq. 

Nine Dash Line yang diklaim oleh Tiongkok itu artinya Tiongkok mengambil separuh wilayah laut yang disengketakan. 

Dilansir dari CNBC Indonesia, Tiongkok baru-baru ini menuntut Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam karena Tiongkok menyebut bahwa wilayah tersebut adalah wilayah miliknya. 

Fahd A Rafiq juga menjelaskan, hak Indonesia atas wilayahnya di ujung laut China Selatan adalah Zona E konomi Eksklusif (ZEE) milik NKRI di bawah konvensi PBB tentang hukum laut pada 2017 dan menamai wilayah tersebut sebagai Laut Natuna Utara. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq : Hewan Komodo Bukti Indonesia Punya DNA Juara

Dalam konflik Laut Natuna Utara, Indonesia sudah dari dulu menegaskan bahwa tidak akan pernah mengakui Nine Dash Line yang saat ini sudah diklaim oleh Tiongkok. Namun memang akhir-akhir ini pertahanan Indonesia agak sedikit menyurut. 

“Nine Dash Line adalah garis yang dibuat secara sepihak oleh Tiongkok. Nine Dash Line juga menjadi historis laut China Selatan yang memiliki luas 2000 kilometer, yang 90% darinya diklaim oleh Tiongkok sebagai Hak Maritim Historian,” tegas Fahd A Rafiq

Diketahui, jalur Nine Dash Line membentang sejauh 2000 Km dari daratan China, daratan Taiwan, Natuna sisi Utara Selatan hingga ZEE Filipina, Malaysia dan Vietnam. Diklaimnya Nine Dash Line oleh Tiongkok ini berdampak pada hilangnya perairan di Indonesia seluas kurang lebih 83.000 Km atau 30% luas laut Indonesia di Natuna. 

Tidak hanya Indonesia saja yang kena imbas, negara lain seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam juga turut kena imbas dari Nine Dash Line yang diklaim oleh Tiongkok. Nine Dash Line ini juga bisa menjadi penyebab perang di Laut China Selatan. 

“Apapun yang terjadi saat ini semua akan meningkatkan resiko perang di Laut China Selatan, dimana Indonesia ada laut Natuna disana. Semoga kita bisa paham akan ancaman dari luar yang ingin mengambil laut Indonesia secara terang-terangan,” tutup Fahd A Rafiq. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq Ceritakan Negara Besar Yang Bermain Cantik Dalam Politik Global