Emilly Pellegrini, Model Cantik AI yang Bikin Para Sultan Tertipu
Emily Pellegrini, model AI yang menarik perhatian selebriti. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Teknologi kecerdasan buatan (AI) baru ini mengejutkan, salah satunya adalah model AI bernama Emily Pellegrini yang berhasil memikat hati beberapa selebriti hingga mengundangnya berkencan melalui pesan langsung.
Emily Pellegrini, model cantik berusia 21 tahun asal Italia, telah menjadi sorotan netizen berkat gaya hidup mewah yang dibagikannya di Instagram.
Uniknya, Emily bukanlah manusia sungguhan, melainkan model AI yang berhasil mengecoh ribuan pengikutnya, termasuk selebriti terkenal.
Fanvue, platform sosial berlangganan, mengungkapkan bahwa Emily, yang membagikan kontennya di platform kreator konten Fanvue. Dalam enam minggu terakhir, Emily bahkan berhasil menghasilkan hampir $10.000 melalui platform tersebut.
Kejadian ini terungkap ketika Emily telah diajak berkencan oleh beberapa selebriti terkemuka, termasuk pemain sepak bola, petarung MMA, dan bahkan miliarder.
Ini menjadi lucu ketika diketahui bahwa mereka yang mencoba merayu Emily tidak menyadari bahwa dia hanyalah hasil dari foto AI.
Baca Juga: Viral! Pernikahan Pakai Penghulu ChatGPT Bukan Manusia
Bahkan, seorang pemain sepak bola asal Jerman, yang identitasnya dirahasiakan, mengirim pesan candaan kepada Emily di Instagram.
"Bagaimana mungkin wanita cantik seperti ini tidak punya pacar?" Tanyanya. Meskipun Emily berhasil memikat banyak penggemarnyaa, ada keprihatinan dari penciptanya terkait potensi penyalahgunaan teknologi AI seperti deepfakes atau konten pornografi anak.
Will Monange, pendiri dan CEO Fanvue, berbagi pandangannya tentang peran AI dalam dunia kreator konten.
"Mengapa audiens mereka ingin berinteraksi dan terlibat dengan mereka? Pada dasarnya, di balik interaksi tersebut adalah orang kreatif yang mengekspresikan diri dan tahu cara melakukannya," ujarnya.
Fanvue, sebagai platform yang sedang berkembang, tengah mengembangkan fitur-fitur baru yang melibatkan teknologi terkini seperti chatbot dan alat kloning suara untuk meniru suara kreator.
Will menegaskan bahwa sementara AI tetap menjadi "sebuah alat" atau "perluasan dari siapa kita dan apa yang kita lakukan".
Para pencipta bot AI sudah melihat manfaatnya seiring dengan meningkatnya permintaan.
Baca Juga: Perusahaan AI Kenalkan GPT-4 Turbo, Diklaim Punya Informasi Hingga 2023