Kalahkan AS Hingga Rusia, Indonesia Jadi Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia
Dengan hampir 157,6 juta pengguna, Indonesia kini menjadi negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia.
BaperaNews - Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia, mencapai hampir 157,6 juta pengguna. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi teratas dalam penggunaan platform video sosial yang populer ini, mengalahkan Amerika Serikat yang berada di urutan kedua dengan sekitar 120,5 juta pengguna.
Data ini diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Statista pada bulan Agustus 2024.
Dalam laporan tersebut, terlihat jelas bahwa Brasil menempati posisi ketiga dengan hampir 105,2 juta pengguna, diikuti oleh Meksiko dengan 77,5 juta pengguna.
Negara-negara lain dalam daftar termasuk Vietnam, Pakistan, dan Filipina, yang juga mencatatkan jumlah pengguna TikTok yang signifikan.
Fitur video pendek yang ditawarkan oleh TikTok menjadi salah satu alasan utama mengapa platform ini sangat diminati.
Format ini memungkinkan pengguna untuk berbagi dan menyerap informasi dengan cepat dan praktis. Popularitas fitur ini juga mendorong platform media sosial lainnya, seperti YouTube dan Instagram, untuk mengadopsi format serupa.
Statista mencatat bahwa pada Juli 2024, Indonesia telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai raja TikTok di dunia.
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia, dengan hampir 157,6 juta pengguna," ungkap Statista dalam laman resminya.
Baca Juga: Mirip TikTok! Durasi Video YouTube Shorts Kini Bisa Sampai 3 Menit
Selain itu, persaingan di dunia media sosial juga semakin ketat. Platform-platform lain terus berinovasi dengan menambahkan fitur video pendek untuk menarik minat pengguna.
Misalnya, YouTube meluncurkan YouTube Shorts pada Juni 2021, yang dalam dua tahun berhasil mencapai dua miliar pengguna aktif bulanan pada tahun 2023.
Instagram juga tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan Reels pada Agustus 2020, yang menunjukkan tingkat penayangan dan interaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis konten lainnya.
TikTok sendiri dimiliki oleh ByteDance, perusahaan teknologi yang berbasis di Beijing. Selain TikTok, ByteDance juga mengoperasikan aplikasi video pendek Douyin, yang merupakan versi TikTok untuk pasar China, serta platform video Xigua dan aplikasi berita Toutiao.
Meskipun produk-produk ini ditujukan untuk pasar domestik, TikTok tetap menjadi yang paling terkenal di luar China.
Aliran pendapatan utama TikTok berasal dari iklan online, dengan perkiraan pendapatan mencapai sekitar empat miliar dolar AS pada tahun 2022.
Head of Facebook Tom Alison mengungkapkan pandangannya tentang persaingan di media sosial, terutama terkait dengan platform video singkat.
"Ini (video singkat) adalah lanskap yang sangat kompetitif. Dan saya rasa ada alasannya, karena video adalah cara terbaik orang berkomunikasi," katanya.
Alison juga menambahkan bahwa evolusi teknologi, seperti kamera smartphone yang semakin baik dan kecepatan internet yang meningkat, mendorong pengguna untuk lebih memilih video singkat sebagai sumber informasi. Konten kreator di TikTok memanfaatkan tren ini dengan baik.
Baca Juga: Biaya Admin Penjual TikTok Shop Tokopedia Alami Kenaikan hingga 10%