Efisiensi Anggaran, ASN Kegerahan Kerja Tanpa AC di Kantor
Efisiensi anggaran di kantor pemerintahan berdampak pada ASN, dari pemadaman AC hingga pemutusan WiFi, memicu keluhan dan perbincangan di media sosial.

BaperaNews - Efisiensi anggaran yang diterapkan di sejumlah kantor pemerintahan berdampak langsung pada kenyamanan kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
Salah satu kebijakan yang menuai sorotan adalah pemadaman AC di kantor, yang membuat para pegawai bekerja dalam kondisi gerah.
Selain itu, beberapa kantor juga menghentikan langganan WiFi dan mengganti aplikasi berlisensi dengan versi gratis.
Fenomena ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sejumlah ASN membagikan pengalaman mereka.
Salah satu unggahan yang viral di platform X memperlihatkan beberapa pegawai berkeringat saat bekerja karena AC di kantor mereka tidak dihidupkan.
Unggahan tersebut kemudian dikutip berbagai akun lain, memperkuat narasi tentang dampak efisiensi anggaran terhadap pegawai pemerintah.
Tidak hanya pemadaman AC, beberapa ASN juga mengeluhkan pemutusan layanan internet kantor. Hal ini menyulitkan mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari, terutama untuk mengikuti rapat daring yang kini menjadi kebutuhan utama dalam birokrasi modern.
Baca Juga : Heboh Isu THR dan Gaji Ke-13 ASN Terancam Dihapus, Menpan-RB: Belum Diputuskan
Beberapa pegawai mengaku terpaksa menggunakan kuota pribadi demi tetap dapat mengikuti pertemuan virtual.
"Efisiensi di kantor saya sudah sampai pada tahap WiFi kantor tidak bisa dipakai lagi. Padahal, banyak rapat yang dilakukan melalui Zoom. Akhirnya, kami harus membeli paket internet sendiri," ungkap seorang netizen di kolom komentar unggahan yang viral.
Selain itu, kebijakan efisiensi juga berdampak pada penggunaan perangkat lunak di kantor pemerintahan.
Beberapa aplikasi berbayar yang sebelumnya digunakan untuk kebutuhan pekerjaan, seperti AutoCAD dan perangkat lunak pengolahan dokumen, mulai digantikan dengan versi gratis.
Hal ini dikeluhkan oleh ASN yang membutuhkan fitur-fitur premium untuk menunjang tugas mereka.
Seorang ASN bahkan membagikan pengalaman bahwa kantor tempatnya bekerja telah mengurangi penggunaan listrik secara signifikan.
"Bahkan minggu ini kami mulai bekerja dalam kondisi gelap-gelapan karena lampu di beberapa ruangan dimatikan. Lift juga hanya beroperasi sebagian, sehingga kami harus mengantri lama atau menggunakan tangga," tulisnya di media sosial.
Baca Juga : Pramono Anung Tak Izinkan ASN Pemprov DKI Jakarta Poligami: Langgar Dipecat!