Sopir Pikap Bermuatan Pisang Dicegat dan Dituduh Bawa Sabu oleh Polisi di Palembang

Video polisi menghentikan pikap bermuatan pisang dan menuduh sopir membawa sabu viral. Sopir membantah tuduhan, warganet kritik tindakan polisi di Tol Keramasan.

Sopir Pikap Bermuatan Pisang Dicegat dan Dituduh Bawa Sabu oleh Polisi di Palembang
Sopir Pikap Bermuatan Pisang Dicegat dan Dituduh Bawa Sabu oleh Polisi di Palembang. Gambar : Kolase Tangkapan Layar X/@kegblgnunfaedh

BaperaNews - Video yang merekam aksi polisi menghentikan mobil pikap bermuatan pisang dan menuduh sopirnya membawa sabu viral di media sosial. 

Kejadian ini terjadi di depan gerbang Tol Keramasan, Palembang. Video berdurasi tiga menit tersebut diunggah di berbagai platform seperti YouTube dan Instagram, menarik perhatian warganet.

Dalam video tersebut, terlihat seorang polisi yang mengendarai sepeda motor mengejar mobil pikap dan meminta pengemudinya berhenti.

Sesampainya di depan pintu tol, polisi tersebut mengadang kendaraan dan langsung merampas kunci mobil tanpa memberikan penjelasan yang jelas. Tindakan ini memicu protes dari sopir yang mempertanyakan alasan penghentian tersebut.

"Saya salah apa, jangan begitu. Bapak jangan merampas kontak. Salah saya apa, jangan kek gitu caranya, Komandan," ujar pengemudi dalam video yang beredar pada Kamis (6/2).

Saat kejadian berlangsung, terdengar suara tangisan anak sopir yang duduk di dalam mobil. Polisi tersebut kemudian menuding bahwa sopir melarikan diri dan membawa narkotika jenis sabu.

Pernyataan ini langsung dibantah oleh sang sopir yang merasa difitnah dan diperlakukan tidak adil.

"Gak gitu caranya, Ndan. Jangan arogan. Saya bawa pisang, surat-surat saya lengkap. Saya menabrak tidak, ini saya udah mau masuk tol," kata sopir tersebut.

Namun, polisi tetap bersikeras dan menuduhnya membawa barang terlarang. Sopir yang geram dengan tuduhan itu akhirnya turun dari mobil dan membuka bagian belakang kendaraannya untuk membuktikan bahwa ia hanya mengangkut pisang.

Baca Juga : 2 Polisi di Semarang Peras Remaja Rp2,5 Juta karena Berduaan di Mobil, Sempat Ancam Tembak Warga

"Ini sudah pencemaran, saya sudah dituduh. Kalau saya gak bawa apa-apa, berarti bapak salah. Bapak nuduh saya membawa sabu. Saya bukan melawan bapak, saya punya hak," tegas sopir sambil menunjukkan muatan pisang yang dibawanya.

Setelah melihat muatan mobil tersebut, polisi tidak memberikan klarifikasi lebih lanjut dan tidak meminta maaf atas tuduhan yang telah dilontarkan. Sementara itu, anak sopir yang menyaksikan kejadian ini terus menangis karena ketakutan.

"Kasihan anak saya. Surat saya lengkap, tapi bapak menuduh saya. Bapak menahan saya secara paksa, mengambil kontak secara paksa," ujar sopir tersebut.

Video ini mendapat banyak respons dari warganet yang menyoroti tindakan polisi yang dianggap tidak profesional.

Beberapa komentar mempertanyakan prosedur yang diterapkan oleh polisi dalam melakukan pemeriksaan kendaraan dan menilai bahwa tuduhan tanpa bukti bisa mencemarkan nama baik seseorang.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya masih mendalami rekaman video yang beredar dan akan melakukan klarifikasi lebih lanjut.

"Segera diklarifikasi petugas lantas Polrestabes Palembang," singkat Sunarto.

Baca Juga : Baku Tembak Polisi di Lampung dengan Komplotan Curanmor