Diduga Bunuh Diri, Mahasiswa Unnes Tulis Surat Terakhir untuk Ibunya

Seorang Mahasiswi Unnes diduga bunuh diri dari lantai atas Mal Paragon pada Selasa (10/10). Simak selengkapnya!

Diduga Bunuh Diri, Mahasiswa Unnes Tulis Surat Terakhir untuk Ibunya
Diduga Bunuh Diri, Mahasiswa Unnes Tulis Surat Terakhir untuk Ibunya. Gambar : kolase Twitter/@Jateng_Twit

BaperaNews - Pada Selasa, 10 Oktober 2023, sebuah kejadian tragis terjadi di kota Semarang, Jawa Tengah. Seorang wanita muda, yang diduga adalah seorang mahasiswi Unnes (Universitas Negeri Semarang), tewas secara misterius setelah melompat dari lantai atas Mal Paragon.

Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian mendapatkan laporan tentang kejadian mahasiswi Universitas Negeri Semarang bunuh diri dan segera tiba di lokasi kejadian.

Saat tiba di Mal Paragon, yang merupakan saksi bisu dari tragedi ini, wanita tersebut sudah dinyatakan meninggal. Tas yang diduga milik korban ditemukan di lantai 4, di samping pagar area parkir mal.

Identitas korban juga telah terungkap. Ia adalah Nadaa Jiilaana Waffiananda (NJW), seorang wanita berusia 20 tahun yang berasal dari Kecamatan Ngaliyan, Kelurahan Kalipancur, Semarang.

Baca Juga : Pria Dikeroyok oleh Pesilat Kera Sakti Hingga Saraf Otaknya Rusak

Selain Kartu Tanda Penduduk (KTP), tas tersebut juga berisi Kartu Mahasiswi Unnes dan sebuah surat yang ternyata merupakan pesan terakhir dari NJW kepada ibunya.

Dalam surat tersebut, NJW memohon maaf kepada ibunya dengan kata-kata yang penuh penyesalan. Dia menuliskan, "Ibu, maaf karena tidak bisa menjadi sekuat yang kau harapkan."

NJW juga mengungkapkan rasa terima kasih dan cintanya kepada ibunya. Pesan ini menjadi kenangan terakhir dan meninggalkan pertanyaan yang sulit dijawab.

Korban, yang merupakan mahasiswi program studi Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), tahun angkatan 2021, dikabarkan mengalami tekanan berat yang berhubungan dengan masalah keluarga dan asmara. Merasa tidak sanggup lagi menghadapi tekanan tersebut, dia mungkin memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Kepolisian mengklasifikasikan kematian mahasiswi bunuh diri ini dengan cara melompat dari lantai 4 Mal Paragon. Namun, penyelidikan lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami penyebab pasti dari tragedi ini dan memastikan bahwa tidak ada pihak ketiga yang terlibat dalam peristiwa ini.

Mengenali gejala depresi, kecemasan, atau niat bunuh diri adalah langkah awal untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya. Terkadang, mendengarkan dan memberikan perhatian dapat membuat perbedaan dalam kehidupan seseorang.

Baca Juga : Mahasiswi Cianjur Diperkosa Tetangga, Ponsel Hingga Laptop Dicuri