Demi Kambing, Pengungsi Gunung Semeru Nekat Pulang Ke Rumah

Warga pengungsi erupsi Gunung Semeru nekat pulang kerumah demi kambing dan hewan ternaknya yang tertinggal di rumah

Demi Kambing, Pengungsi Gunung Semeru Nekat Pulang Ke Rumah
Pengungsi erupsi Gunung Semeru nekat pulang dari pengungsian demi hewan ternak. Gambar : iNews.id/Yayan Nugroho

Baperanews - Khawatir akan nasib hewan ternaknya, pengungsi erupsi Gunung Semeru memaksa pulang kerumah untuk menyelamatkan hewan ternaknya dengan memindahkan ke tempat yang lebih aman di Desa Penanggal dan Desa Sumbermujur.

Hewan ternak itu tak sempat dibawa saat mereka mengungsi pada Minggu (4/12). Puluhan pengungsi yang pulang itu berasal dari Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang salah satu area yang paling parah terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Semeru.

Para pengungsi erupsi Gunung Semeru khawatir akan keselamatan hewan ternak yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka. Selain menyelamatkan hewan ternak, mereka juga berusaha menyelamatkan barang-barang berharga yang tidak sempat dibawa pada saat erupsi Gunung Semeru.

"Mau dibawa ke huntara, ada lahan kosong. Sebelumnya di rumah Kajar Kuning ada 8 kambingnya karena tempatnya nggak bisa ditempati lagi," ungkap salah seorang pengungsi, Misti, pada Senin (5/12).

Misti sendiri sebenarnya masih trauma atas erupsi kemarin. Namun, dia juga tidak bisa membiarkan hewan ternaknya mati. "Tadi malam mengungsi, trauma banget," tambah Misti.

Sumina, seorang warga Dusun Kajar Kuning mengatakan, ia memilih pulang karena tidak tega meninggalkan hewan ternaknya tanpa diberi makan. Sumina berencana akan mengevakuasi hewan ternak miliknya supaya bisa dipastikan aman dan tidak dicuri orang.

Setelah menyelamatkan hewan ternak, mereka berjanji kembali ke posko pengungsian. Beberapa warga sudah ada yang sudah sampai di rumah dan menunggu jemputan petugas untuk mengevakuasi kambing miliknya.

"Saya bawa lima ekor (Kambing), ini mau saya bawa ke pengungsian, kalau di sini tidak ada yang kasih makan, takut juga kalau tiba-tiba ada erupsi," terang Solikin, warga Dusun Curah Kobokan.

Baca Juga : Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Semeru Tersebar di 21 Titik

Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin mengatakan, hewan ternak milik warga akan dikumpulkan di Desa Penanggal dan hunian relokasi Sumbermujur.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu (4/12). Gunung Semeru sempat meluncurkan guguran awan panas.

Sebanyak 2.219 warga di sekitar Semeru mengungsi ke 21 titik posko pengungsian. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada masyarakat sekitar Gunung Semeru agar tidak panik namun tetap patuhi arahan petugas BPBD di lapangan.

Letusan Gunung Semeru pada Minggu (4/12) dipicu hujan lebat yang meruntuhkan kubah lava dan menyebabkan longsoran gas serta lava menuruni lereng menuju sungai terdekat.

Status Gunung Semeru masih bertahan di level 4/Awas dengan rekomendasi titik aman radius delapan kilometer dari puncak dan 17 kilometer di sisi tenggara.

Pengungsi yang pulang dijemput Relawan dan Petugas

Sebagian warga pengungsi erupsi Gunung Semeru yang nekat pulang ke rumah untuk menyelamatkan hewan ternak mereka, dijemput relawan dan petugas, menyusul hujan lebat dan gemuruh dari Gunung Semeru.

Petugas khawatir akan terjadi lagi erupsi susulan. Petugas dan Kepala desa mengevakuasi penduduk dengan menggunakan ambulan.

"Tadi balik lagi ke pengungsian dijemput. Karena hujan terlalu besar, terus di puncak gunung itu banjir terdengar kan gemuruh, jadi takut. Mau pergi sini (Pengungsian) terlalu besar hujannya, jadi dijemput sama relawan sama kepala desa. Alhamdulillah ditolong dibawa ke sini," kata Sri.

Baca Juga : PVMBG: Status Gunung Semeru Naik Dari Siaga Jadi Awas!