Polda Jateng : Madrasah Khilafatul Muslimin di Wonogiri Doktrinisasi Anak
Polda Jateng menemukan indikasi Doktrinisasi terhadap anak di Sekolah Madrasah Khilafatul Muslimin Wonogiri, Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyebut kelompok Khilafatul Muslimin yang ada di Wonogiri telah membuat madrasah (sekolah) dengan tujuan mendoktrinisasi anak-anak serta mengumpulkan dana.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Raharjo, doktrinasi paling terlihat yakni siswa tidak diizinkan untuk hormat kepada bendera merah putih dan larangan membaca atau menghafal Pancasila di sekolah.
“Ya, doktrinasi yang paling terlihat itu melarang hormat pada bendera merah putih dan membaca atau menghafal pancasila di madrasah/sekolah, ini pastinya sudah terlihat ada penyimpangan” ujarnya di kantornya di Semarang hari Senin 20 Juni 2022.
Selain upaya doktrinasi kepada anak-anak, madrasah yang sudah berdiri selama satu tahun ini juga melakukan pengumpulan atau penggalangan dana dimana uang yang terkumpul kemudian diberikan kepada Pimpinan Daulah.
“Di Madrasah itu kan ada sumbangan pendidikan atau iuran dari tiap murid, nah itu dikumpulkan untuk kemudian diserahkan ke Pimpinan Daulah untuk operasional kegiatan kelompok” imbuhnya.
Untuk kawasan Wonogiri, Polda Jateng sudah mengamankan 7 orang aktivis Khilafatul Muslimin dan sudah ditetapkan jadi tersangka. Dari 7 orang tersangka, 3 diantaranya ialah wanita yang jadi pengajar di Sekolah Madrasah khilafatul muslimin.
Baca Juga : Jelang Haji 2022, Kiswah Kain Penutup Kabah Mulai Diangkat
Sebagai informasi, polisi saat ini sudah menetapkan 13 orang tersangka pengikut Khilafatul Muslimin, mereka diduga melakukan upaya penyebaran berita bohong, makar, hingga membuat lembaga dan sistem pendidikan dengan ajaran yang menyimpang.
13 orang dari Jateng tersebut merupakan 4 orang warga Brebes, 2 warga Klaten, dan 7 warga Wonogiri.
Secara terpisah, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Nana Sudjana menyebut pimpinan Khilafatul Muslimin di Kabupaten Maros rencananya akan melakukan deklarasi untuk mengajak masyarakat islam kembali ke ajaran secara kafah yang artinya sempurna atau keseluruhan.
“Sebagian juga ada dari beberapa masyarakat yang tergabung dalam Khilafatul Muslimin, mereka akan membuat deklarasi, akan kembali ke islam yang kafah” ujarnya di Masjid Al Markaz Makassar hari Senin.
Dalam pemeriksaan sebelumnya, ditemukan dalam pondok pesantren yang merupakan tempat operasi ormas tersebut sudah mengajarkan jihad. “Barang bukti berupa buku panduan, bendera, dan istilah yang mengajarkan kepada ajaran jihad ini” jelasnya.
Aktivitas Khilafatul Muslimin dianggap sesat karena mengancam kebhinekaan Indonesia, peran orang tua diperlukan dalam mendampingi anaknya dimasa pembelajaran.