Cegah Pelecehan Seksual, Transjakarta Pasang CCTV Pendeteksi Wajah

PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana akan memasang CCTV pendeteksi wajah untuk mencegah pelecehan seksual.

Cegah Pelecehan Seksual, Transjakarta Pasang CCTV Pendeteksi Wajah
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana akan memasang CCTV pendeteksi wajah untuk mencegah pelecehan seksual. Gambar : KOMPAS.com/Dok. GARRY LOTULUNG

BaperaNews - Melihat banyaknya kejadian pelecehan seksual di beberapa angkutan umum, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana memasang kamera pemantau (Closed Circuit Televison/CCTV) yang mampu mengenal wajah seseorang atau face recognition di area halte bus.

Rencana ini menjadi salah satu upaya mengantisipasi pelecehan seksual di armada BUMD Provinsi Jakarta tersebut.

Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta, Yoga Adiwinarto menyampaikan peningkatan kualitas CCTV dari yang sudah ada saat ini memang perlu dilakukan karena adanya kendala dalam mengidentifikasi wajah pelaku kejahatan di bus Transajakarta.

Dengan jumlah CCTV yang sebenarnya sudah memadai, perusahaan masih kesulitan dalam menentukan pelaku kejahatan seksual, terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, semua orang yang menggunakan layanan Transjakarta memakai masker.

Meski selama ini CCTV bisa mengetahui tindakan-tindakan kejahatan yang terjadi dan bisa dijadiin bukti. Namun terkendala ketika harus mengidentifikasi wajah pelakunya. Sehingga perlu dilakukan upgrade pada fasilitas pengaman tersebut.

"Siapa orang tersebut? Karena itu ke depan kami akan tingkatkan," kata Yoga di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).

Untuk peningkatan kualitas CCTV, Yoga menyampaikan akan dilakukan secara bertahap di beberapa halte TransJakarta.

Baca Juga : Wow! Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Hanya 36 Menit Dan Ongkos Rp 350 Ribu

"Namun kami sedang meng-upgrade beberapa CCTV kami, terutama yang di halte untuk bisa face recognition-nya tapi memang ini bertahap," ujar Yoga.

Dengan teknologi tersebut, Yoga berharap pihaknya bisa cepat mengidentifikasi serta meringkus pelaku kejahatan seksual yang berkeliaran dan menggunakan masker.

"Jadi sekarang itu teknologi sudah sangat canggih. Orang pakai masker yang penting 'facial feature'-nya itu nanti bisa kelihatan," katanya.

Hal itu bisa lebih cepat lagi jika disertai dengan laporan waktunya.

"Dan nomor lambung busnya," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini sejumlah halte sudah dilengkapi dengan CCTV pengenal wajah itu. Pengoperasinya pun berjalan lancar dan bisa mengenalao wajah penumpang.

"Jadi beberapa halte sudah mulai ada, ketika dia sudah ada, kita sudah mengidentifikasi ini mukanya seperti ini. Tapi memang belum semuanya," tutur Yoga.

Meski belum CCTV pengenal wajah belum terpasang seluruhnya, Yoga menyatakan pihaknya sudah meningkatkan kemampuan kamera pengenal yang ada. Saat ini sudah tidak ada titik buta atau blind spot di dalam bus yang rawan menjadi tempat terjadinya pelecehan seksual.

"Tapi di halte-halte kami dan juga di bus itu sudah tidak ada lagi blindspot yang di mana semua area itu pasti ketauan dari CCTV-nya," ujar Yoga.